Geologi adalah ilmu multi-disiplin yang mempelajari bumi dan sejarahnya. Kita hidup di planet bumi yang dinamis dan terus berubah. Kemampuan kita untuk bertahan hidup sebagai peradaban dan sebagai spesies sangat terkait erat dengan proses geologi yang membentuk bumi, yang membentuk sumber daya alamnya dan proses geologi yang memungkinkannya untuk pulih dari kerusakan akibat perilaku manusia.
Geologi penting karena hampir semua sumber daya alam yang dibutuhkan manusia seperti minyak, gas, logam, bahan bangunan, dan sebagainya ditemukan oleh mereka yang mengerti geologi. Ahli geologi mampu mengevaluasi daya tahan jalan, kestabilan bangunan dan bendungan dari perspektif dinamika bumi sekaligus menmperkirakan potensi bahayanya. Perlindungan dan pemulihan serta pelestarian lingkungan adalah masalah geologi yang penting, yang selalu dihadapi oleh masyarakat modern.
Ahli Geologi adalah profesi yang menarik, yang biasanya menuntut kemampuan menggabungkan kerja indoor dan outdoor. Mahasiswa geologi menemukan sains dalam arti luas karena geologi menggabungkan pilar-pilar sains astronomi, biologi, kimia, matematika dan fisika untuk memahami bumi dan interaksinya dengan atmosfer, biosfer, dan hidrosfer.
Sejarah bumi yang dipelajari di geologi merupakan satu-satunya jendela untuk memperkirakan kemungkinan dampak iklim global di masa depan. Sebagai sebuah ilmu, Geologi unik dalam fokusnya pada waktu, mulai dari awal lahirnya bumi yaitu lebih dari 4 miliar tahun yang lalu hingga saat ini. Dengan menggabungkan pengetahuan tentang fosil dan indikator lingkungan, ahli geologi mampu merekonstruksi iklim kuno, sistem ekologi, dan geografi yang mengungkapkan lautan tropis atau kutub yang hilang dan pegunungan yang terkikis yang pernah membentang di seluruh benua.
Ahli geologi memainkan peran utama dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam, mengevaluasi bagaimana proses alami mempengaruhi semua kehidupan di bumi, dan bagaimana manusia berinteraksi dengan Bumi. Ahli geologi mencari benua dan dasar samudra untuk memperoleh mineral dan bahan bakar penting bagi masyarakat modern, serta mencari air segar yang digunakan setiap hari oleh masyarakat dunia. Mereka bekerja dengan para pegiat lingkungan menemukan pencemaran tanah dan air tanah, dalam mengembangkan rencana untuk pengendalian polusi atau remediasi, dalam penentuan lokasi dan mengembangkan tempat pembuangan limbah, pembangunan jalan dan bendungan, dan dalam evaluasi risiko dan perencanaan guna meminimalkan kehilangan korban jiwa dari bencana banjir, letusan gunung berapi, atau gempa bumi. Ahli geologi lainnya menyibukkan diri dengan sejarah planet ini, menguraikan gerakan benua, distribusi batuan yang dikendalikan iklim, melibatkan evolusi spesies dan perubahan ekosistem.
Geologi membutuhkan pemecahan masalah, visualisasi 3D yang baik dan kemampuan untuk mengumpulkan dan memproses data secara akurat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Ahli geologi seperti detektif. Data yang memungkinkan ahli geologi untuk memecahkan masalah jarang tiba secara linear. Ahli geologi harus dapat mengumpulkan fragmen informasi dan mengembangkan interpretasi berdasarkan data tersebut. Mereka harus dapat memisahkan data penting dan sepele dan dapat menyesuaikan interpretasi mereka saat data baru diterimanya. Mengembangkan model bumi, baik di pikiran maupun di komputer mereka, sangat penting. Setelah ahli geologi menyelesaikan pekerjaan mereka, mereka harus dapat mengkomunikasikan hasil kerja mereka dengan efektif kepada orang lain. Keterampilan komunikasi verbal dan tertulis yang kuat sangat penting dalam geologi. Sebagian besar ahli geologi bekerja pada masalah praktis yang melibatkan orang. Orang-orang itu, apakah pemilik tanah perorangan, pejabat di semua level pemerintahan, atau CEO perusahaan juga LSM, menginginkan jawaban yang dikomunikasikan dengan cara yang dapat mereka pahami.
Ahli geologi bekerja di setiap benua dari daerah tropis hingga kutub dan bahkan di bawah permukaan lautan. Mereka bekerja dengan berjalan kaki atau merambat pada tali di pegunungan tinggi, di kapal dan di kapal selam, di laboratorium bergerak di truk atau pesawat udara, dan di kantor dan laboratorium di universitas, lembaga penelitian, kantor-kantor pemerintah, dan gedung perkantoran bertingkat tinggi.
Dalam melakukan pekerjaannya, seorang ahli geologi lapangan cukup menggunakan palu, kompas / saku transit, notebook, pensil, dan peta atau unit GPS. Di sisi lain, ahli geologi adalah pengguna terbesar komputer berkinerja tinggi dan teknologi satelit di dunia di luar jaringan intelijen nasional pemerintah. Ahli geofisika menggunakan alat-alat berteknologi kompleks seperti seismograf yang dihubungkan dengan komputer, digunakan untuk merekam gempa bumi, dan gravimeter yang dapat mengukur atraksi gravitasi yang sangat kecil. Geokimiawan menggunakan instrumen elektronik canggih seperti mikroskop elektron untuk menganalisa bagian dari butiran mineral yang berukuran mikroskopis, difraktometer sinar-X untuk mempelajari struktur kristal, dan spektrometer massa untuk menentukan material bumi. Mineralogi dan ahli kristalografi, yang mempelajari sifat mineral, juga menggunakan instrumen ini. Ahli paleontologi, yang mempelajari fosil, dan ahli petrologi, yang mempelajari batu, memerlukan mikroskop, termasuk mikroskop elektron, serta alat-alat geokimia untuk menganalisis obyek yang menarik perhatian mereka. Ahli geologi teknik menggunakan instrumen seperti bor, inclinometer (untuk mengukur gerakan kemiringan) dan perangkat geser lubang bor (untuk mengukur kekuatan material).
Sebagaimana dibahas sebelumnya, geologi adalah ilmu multi-disiplin yang luas. Sebagai mahasiswa sarjana geologi, perhatian utama Anda adalah menguasai disiplin geologi yang luas itu. Jika Anda melanjutkan studi pascasarjana, Anda mungkin akan mengkhususkan diri dalam salah satu disiplin ilmu geologi yang tercantum di bawah ini:
Kristalografi: studi kimia dan susunan atom-atom dalam mineral
Sains Kebumian: studi tentang interaksi lautan, atmosfer, dan bumi padat untuk tujuan memahami kondisi lingkungan masa lalu, sekarang, dan masa depan
Geologi Ekonomi: asal-usul, lokasi, dan aspek lain dari sumberdaya alam yang bernilai ekonomi; termasuk logam, non-logam (batuan dan mineral industri), dan pasokan air tanah (lokasi dan kejadian air bawah permukaan)
Geologi Lingkungan: studi geologi lingkungan alam kita; terutama berkaitan dengan pelestarian kualitas lingkungan, masalah polusi, dan bencana alam kebumian
Geologi Lapangan: pengumpulan, interpretasi, dan sintesis data geologi di lapangan yang dituangkan dalam peta geologi
Geoarkeologi: interpretasi geologi dari situs arkeologi
Geokimia: mempelajari proses kimia di dalam, di permukaan dan di atas bumi
Geokronologi: studi tentang waktu kejadian geologi; biasanya melibatkan penentuan usia absolut
Geoinformatika: pemanfaatan komputer dan peralatan penyimpanan data untuk simulasi, analisis dan sintesis data geologi
Geomorfologi: asal dan deskripsi bentuk-bentuk permukaan bumi
Geomorfometri: pengukuran berbagai tingkat proses pembentuk lanskap
Geofisika: “studi fisika bumi” – termasuk Seismologi (studi gempa bumi) dan studi lain tentang sifat fisik
Hidrogeologi: studi tentang air bawah permukaan (air tanah) dan aspek geologi terkait dari air permukaan
Hidrologi: studi tentang pergerakan air di permukaan bumi; Bahaya banjir merupakan perhatian utama
Geologi Kelautan: studi berbagai aspek geologi lautan dan daerah pesisir
Mineralogi: studi struktur kristal dan kimia, identifikasi, klasifikasi dan genesa atau pembentukan mineral
Mineralogi Optik: studi tentang sifat-sifat mineral melalui cahaya yang ditransmisikan melalui mineral; menggunakan mikroskop petrografi
Paleontologi: studi tentang kehidupan kuno (fosil) – termasuk, paleobotani (tumbuhan); paleontologi vertebrata (hewan dengan tulang punggung); paleontologi invertebrata (hewan tanpa tulang belakang); mikropaleontologi (fosil berukuran mikroskopis); dan palynology (spora dan serbuk sari)
Petrografi: deskripsi mineralogi, tekstur, dan struktur batuan
Petrologi: mempelajari batuan, termasuk informasi tentang kimia; klasifikasi; mineralogi, kejadian, bentuk dan struktur massa batuan (petrografi), dan asal batu (petrogenesa)
Planetologi: studi tentang planet, termasuk asal batu mereka dan pengembangan struktur planet
Penginderaan Jauh: pemanfaatan foto udara (dan teknik penginderaan tidak langsung atau jauh lainnya) untuk menentukan berbagai aspek geologi. Istilah sekarang sebagian besar digantikan oleh remote sensing
Sedimentologi: studi tentang faktor lingkungan mengendalikan asal sedimen dan batuan sedimen; pengembangan model pengendapan
Stratigrafi: studi tentang batuan berlapis (sedimen), dengan penekanan pada hubungan mereka satu sama lain berkaitan dengan waktu dan asal
Geologi Struktur: asal-usul fitur geologi yang dihasilkan oleh tekanan di dalam kerak bumi (seperti lipatan dan patahan)
Tektonik: aspek geologi struktur berskala besar atau di seluruh dunia; umumnya melibatkan asal pegunungan, cekungan laut, benua, dll.