Author: Ratna Yuniati

A working mama, blogging about living the life she loves with the love of her life and her two sons,

Mengulik kurma

Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan satu dari tanaman buah tertua yang ditanam di daerah arid (kering) di Semenanjung Arab, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Daerah asal kurma yang paling mungkin adalah di atau dekat Irak, tetapi penyebarannya ke banyak negara sudah sejak zaman dahulu. Kurma adalah bahan pangan utama dan sumber penghasilan bagi penduduk lokal di Timur Tengah dan Afrika… Read more →

Menjaga hati di tanah suci

Semenjak manasik di tanah air, ustadz pembimbing haji kami dalam setiap tausyiahnya selalu menekankan bahwa selama di tanah suci, terlebih saat sedang mengenakan pakaian ihram kita harus selalu menjaga ucapan. Maka benarlah jika ada pepatah menyebutkan: “Mulutmu harimaumu”. Secara khusus di surat Al Baqarah 197 disebutkan siapa saja yang sedang berhaji janganlah berkata jorok (rafats), contohnya candaan yang mengarah pada… Read more →

Beliau pergi di saat kami pergi

Tidak sampai 30 hari lagi, tahun 2011akan berakhir. Waktu seperti berlari, begitu banyak kejadian, pengalaman dan pelajaran yang kualami dan rasakan. Banyak yang menyenangkan, tak kurang juga yang memilukan. Yang paling menyenangkan dan membahagiakan buatku adalah anakku berhasil masuk ke perguruan tinggi idamannya melalui perjuangan yang tidak gampang. Dan yang kedua adalah tuntasnya perjalananku bersama suamiku  ke Tanah suci. Alhamdulillaah.… Read more →

Sebenar-benar tamu Allah

Adalah benar, seseorang hanya bisa menjadi tamu jika sudah diizinkan oleh tuan rumah. Menjadi sangat benar, seorang jama’ah haji yang menginjakkan kaki di tanah suci dikatakan sebagai tamu Allah. Dan Alloh punya hak penuh dalam memilih tamu yang diizinkan berkunjung ke Baitullah, ke rumahNYA yang agung; Allah tidak mendasarkan pemilihan atas pangkat, kecantikan/ketampanan, ataupun harta milik hambaNYA. Kita manusia termasuk… Read more →

Pengalamanku bersama askar

Di antara ribuan jama’ah perempuan di Masjid Nabawi yang juga banyak berbusana serba hitam, keberadaannya tetap sangat terlihat khas. Berjubah hitam, bercadar, berkaus tangan dan berkaus kaki, sehingga hanya meninggalkan sepasang mata yang awas, menyelidik, siap menyapu sekeliling masjid. Askar. Kucari artinya adalah tentara, pengawal. Memang untuk menertibkan ribuan jama’ah dari berbagai negara dengan macam-macam karakter, kebiasaan dan ‘kebandelan’, diperlukan petugas… Read more →

Titip Ibuku ya Allah

  ” Nak, bangun… udah adzan subuh. Sarapanmu sudah ibu siapkan di meja…” Tradisi ini sudah berlangsung 20 tahun, sejak pertama kali aku bisa mengingat. Kini usiaku sudah kepala 3 dan aku jadi seorang karyawan disebuah perusahaan tambang, tapi kebiasaan Ibu tak pernah berubah.  ” Ibu sayang… gak usah repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa” pintaku pada Ibu pada… Read more →

Party for Yokota Sensei, Oguri san and Ratuna san

Jam 15 lewat dikit aku lagi enak-enak browsing di google..Nakano san ngajak aku ke ruang makan karena acara party yang diadain semua anggota lab nya Yokota Sensei mau dimulai. Sampai di sana ternyata acara dah dimulai. Yokota Sensei sedang speech. Sambil memegang bunga di tangan kanan dan kotak di tangan kirinya. Mungkin itu gift dari anggota lab. Tentu saja speech… Read more →

Ketika ba’da shubuh tidak tidur lagi

Hari pertama shaum Ramadhan terbangun benar-benar oleh alarm hp. Kelopak mata masih lengket, rasanya berat meninggalkan tempat tidur. Mungkin selain kondisi badanku yang sedang nggreges-nggreges dengan skor 1-2 vs virus, juga perang melawan syaiton-syaiton yang menduduki semua inchi badanku agar rasa enggan itu membenanmkan tubuhku kembali kepembaringan yang nyaman. Kalau hanya memikirkan diriku sendiri mungkin aku akan memilih minum teh… Read more →