Kurva kehidupan: jangan kalah dengan bakteri !!

Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang mahluk renik (mikroba) seperti bakteri, kapang, khamir, dan virus. Tidak semua mikroba berbahaya dan merugikan. Kalau kita menyebutkan Salmonella typhosa, Mycobacterium tuberculosa, Candida albicans, betul itu adalah nama-nama jenis mikroba penyebab penyakit, berturut-turut adalah penyebab typhus, TBC, dan keputihan. Tetapi manakala kita menyebutkan Rhizopus oryzae, Saccharomyces  cerevisiae itu adalah nama mikroba sahabat manusia karena yang disebut pertama adalah kapang yang digunakan dalam pembuatan tempe, sedangkan yang kedua adalah khamir, lebih dikenal sebagai ragi roti.

              Mempekerjakan mahluk hidup – terutama mikroba – untuk kepentingan manusia, itulah interpretasi mudah dari bidang Bioteknologi. Mikroba dapat dijadikan reaktor atau pabrik untuk menghasilkan suatu produk. Contoh klasik adalah Eschericia coli (E. coli) yang digunakan untuk menghasilkan insulin suatu hormon yang mengubah glukosa menjadi gula darah (glikogen). E.coli yang sudah ‘dititipi’ gen penghasil insulin dari sel pankreas manusia dapat memproduksi insulin dengan cepat, massal, dan murah.

Tetapi sebelum mikroba digunakan sebagai penghasil suatu produk, harus diketahui berbagai karakteristiknya, salah satunya adalah bagaimana pola pertumbuhannya, lazim disebut sebagai Kurva Pertumbuhan.

Kurva pertumbuhan bakteri (sumber: www.google.com)

Untuk mengetahui kurva pertumbuhan bakteri contohnya, harus dibuat suatu kultur bakteri atau ‘menanam’ bakteri dalam media tumbuh, dengan pengaturan aerasi, suhu, dan pH yang sesuai bagi pertumbuhannya. Untuk menghasilkan suatu kurva dibutuhkan titik-titik yang merupakan representasi dari waktu (t) dan jumlah (populasi) sel. Dinamika pertumbuhan bakteri akan terlihat sebagai peningkatan jumlah sel terhadap waktu inkubasi yang menggambarkan tahap-tahap dari siklus pertumbuhan bakteri. Kurva pertumbuhan bakteri terdiri atas fase lag, fase log (eksponensial), fase stasioner dan fase kematian. Pada fase lag bakteri berada dalam fase adaptasi terhadap media tumbuh, bersiap untuk memperbanyak diri melalui pembelahan sel. Pada fase log atau eksponensial, bakteri telah beradaptasi dengan media, dan membelah diri sehingga jumlah populasi bakteri meningkat sangat cepat. Selanjutnya memasuki fase stasioner, pertambahan bakteri konstan karena pembelahan sel mulai menurun kecepatannya akibat media yang mulai exhausted, disamping juga sel-sel bakteri mulai mengeluarkan senyawa/metabolit sekunder yang dapat meracuni media, menyebabkan sejumlah sel bakteri yang mati. Dan akhirnya fase terakhir adalah fase kematian ditandai dengan garis menurun yang menggambarkan makin banyaknya sel bakteri yang mati. Kondisi ini dapat dihindari jika pada fase stasioner, kultur sel bakteri diremajakan dengan cara men-subkultur atau memasukkan sejumlah mili liter kultur bakteri ke dalam media baru, maka akan terbentuk kultur bakteri dalam fase lag, maka kurva tumbuh akan berulang.

 Semua itu kupelajari di mata kuliah mikrobiologi di laboratorium. Di dunia nyata, aku menemukanternyata kehidupan manusia pun memiliki kurva atau pola yang sama.

Kurva kehidupan manusia (sumber: www.google.com)

Manusia memulai kurva pertumbuhan fisik sejak lahir, bayi, balita, anak, remaja yang masih di bawah asuhan orang tua. Dalam fase yang analog dengan fase lag pada bakteri ini, seorang anak manusia mulai belajar dari nol: menangis, berbicara, berjalan, belajar di bangku sekolah sejak SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Fase log dimulai saat seseorang memasuki usia produktif, bekerja, memulai karir rata-rata di usia 20 an. Hanya saja landai atau curamnya fase log menggambarkan seberapa cepat karir atau capaian seseorang menuju puncaknya. Dari gambar kurva yang kudapat, juga hasil pengamatanku, usia 40-45 merupakan puncak kurva kehidupan manusia. Jika ukuran berhasil adalah materi, mungkin dapat dilihat apa saja yang sudah dimiliki seseorang: keluarga, karir, jabatan, harta berupa rumah, mobil. Dalam urusan immateri ukuran berhasil mungkin terlihat dari perilaku yang makin bijaksana dan religius. Fase selanjutnya memasuki usia 55-60 adalah masa pensiun, terutama bagi para pekerja atau karyawan.  Di usia tersebut umumnya manusia dikatakan mulai tidak produktif, meskipun ada contoh kasus orang-orang yang tetap berkarya dan berpenghasilan tak beda dengan saat mereka berusia 40 an. Sebaliknya ada pula orang yang lebih memilih pensiun dini di usia 50 an. Akhirnya, fase terakhir dalam kehidupan manusia adalah masa tua sebelum akhirnya tutup usia.

Di bidang bioteknologi, bakteri yang dipekerjakan oleh manusia untuk memproduksi enzim, protein atau metabolit sekunder lain memberikan hasil tertinggi pada saat fase log. Jika dianalogikan, seharusnya manusia pun dapat mempersembahkan prestasi tertingginya pada usia produktif. Tentu saja ukuran kesuksesan, keberhasilan dan prestasi manusia sangat relatif. Dari komparasi atau perbandingan antara kurva pertumbuhan bakteri dan kurva kehidupan manusia,   yang terpenting adalah seorang manusia harus berguna bagi manusia lain, berguna bagi keluarga atau masyarakat di sekelilingnya, jangan kalah dengan sel bakteri yang dapat memberikan sesuatu bagi kesejahteraan manusia.

  11 comments for “Kurva kehidupan: jangan kalah dengan bakteri !!

  1. January 30, 2013 at 3:06 pm

    I have nothing else to add to this topic other the need to further understand it. Two things I like about the post, one it is straight forward and two it does not attempt to promote anyone’s position particularly. Very valuable information Ratna.

  2. November 25, 2020 at 4:37 am

    Terimakasih info nya

    • Anindya Cahya
      April 3, 2021 at 5:45 am

      Syukron. Jazakillahu khoiron kak.

  3. January 13, 2021 at 4:33 pm

    posts are very useful and interesting, I like, I want to discuss further with the author

  4. June 19, 2021 at 12:16 pm

    Terimakasih, artikel yang bagus

  5. June 19, 2021 at 12:18 pm

    tq, good article

  6. September 23, 2021 at 5:52 pm

    gila ini sih artikel bener bener menarik emang

  7. September 23, 2021 at 6:28 pm

    mantep nih artikel nya jadi betah disini

  8. Pingback: 2aphorisms

Leave a Reply

Your email address will not be published.