March 21, 2016

Rektor Jadi Khatib Jumat

Filed under: Uncategorized — rani @ 11:29 am

Diantara segudang kegiatan di lingkungan UI, tidak semuanya bisa diambil dokumentasinya. Tapi kebetulan Jumat (18/03) kemarin di mesjid UI Kampus Depok, bisa mengambil beberapa cuplikan khutbah jumat, yang kebetulan bertindak sebagai khatib Rektor UI Prof.dr.Ir. M. Anis, M.Met dengan menggunakan HP.

Tidak siap untuk melakukan pengambilan gambar, dan datang ke masjid pun agak terlambat, posisi pengambilan gambar pun hanya dari samping dan agakjauh dari podium, dimana khotib membacakan khutbahnya. Tapi suara cukup bagus karena posisi pengambilan kamera dekat dengan salah satu speaker yang terletak di salah satu sudut ruangan mesjid.

Topik khutbah berjudul “Berfikir positif”. Ide atau pokok-pokok isinya mengambil dari buku karangan Ibrahim al Fikki, tentang berpikir positif. Setelah selesai jumatan segera saja dipindahkan ke hard disk komputer, kemudian dipilah kira-kira bagian mana yang bisa digabung dan ditampilkan menjadi sebuat dokumentasi unuk ditayangkan di facebook dan atau di WA HP.

Tidak semua Rektor UI bisa menjadi khatib. Beberapa rektor yang pernah menjadi khatib antara lain Prof.dr. MK Tadjudin, Prof. Gumilar dan Prof. M. Anis. Tidak setiap saat pula mereka bisa naik mimbar menjadi khatib karena 52 jumat dari awal trahun hingga akhir tahun terisi penuh. Dalam setahun paling tidak hanya sekali saja dapat giliran sebagai Khatib. Dua rektor sebelumnya, tidak sempat didokumentasikan. Maka dokumentasi Rektor yang menjadi khatib ini menjadi sangat penting bagi khasanah dokumentasi di UI. (200316)

March 18, 2016

UI Terima Rombongan Swiss State Secretary for Educational, Research and Innovation

Filed under: Uncategorized — rani @ 10:59 am

Untuk pertama kalinya UI kedatangan tamu wakil beberapa perguruan tinggi di Swiss dipimpin Swiss State Secretary for Education, Research and Innovation H.E Mr. Mauro Dell “Ambrogio. Rombongan diterima Rektor UI, Wakil Rektor II dan Wakil Rektor IV, Direktur IO dan Direktur Riset serta Dekan FK dan Dekan FT.

Pada kesempatan itu, masing-masing wakil perguruan tinggi memperkenalkan diri dan mengusulkan bidang apa yang bisa dikerjasamakan dengan pihak UI. Setelah selesai, melakukan foto bersama dan kemudian menuju ke aula Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) untuk mendengarkan Kuliah umum yang disampaikan H.E. Mr. Mauro Dell’ Ambrogio.(180316)

Mualaf Bersyahadat

Filed under: Uncategorized — rani @ 10:31 am

Jumat lalu (11/03) untuk pertama kalinya dalam bulan Maret ini berhasil melakukan 3 dokumentasi kegiatan yang terjadi di UI. Memang jarak dari 3 peristiwa itu berdekatan dan berada di lingkungan kampus UI Depok. Tetapi butuh persiapan yang baik sebagai seorang dokumenter. Karena bisa saja peristiwanya terjadi atau berlangsung tiba-tiba. kalau saja momen atau peristiwa yang terjadi dibiarkan, dalam waktu cepat akan hilang dan tidak bisa diulang kembali Karena itulah harus selalu siap setiap saat.

Peristiwa di bawah ini terjadi sehabis shalat jumat di mesjid UI Depok. Kalau pergi dahulu ke kantor untuk membawa peralaltan video, akan banyak memakan waktu. Padahal acara pembacaan syahadat akan berlangsung setelah selesai shalat jumat. Maka dengan peralatan HP, akhirnya peristiwa yang amat penting itu bisa direkam. dan bahkan sempat mewawancarai orang yang telah bersyahadat.

Maharani namanya, orang tuanya berasal dari etnis Batak dan Jawa. Menurut pengakuannya, sudah sejak lima tahun lalu berkeinginan membaca syahadat. Ini berkat karena pergaulannya dengan keluarga ibunya. Akhirnya calon suaminya, pegawai tenaga kependidikan FEB UI mengajaknya untuk menyatakan diri masuk Islam di Mesjid UI Kampus Depok. Semoga menjadi seorang muslimah yang sholehah. (180316)

Peristiwa dan Model Teori Komunikasi

Filed under: Uncategorized — rani @ 9:39 am

Pada awal-awal kemunculannya disiplin ilmu komunikasi mengambil dari disiplin ilmu lain. Beberapa teori model komunikasi kalau ditelaah secara cermat berasal dari disiplin ilmu tertentu. Tetapi kemudian menjadi disiplin ilmu komunikasi tersendiri. Salah satunya adalah teori model komunikasi dalam menerima informasi. Intinya jika seseorang melihat suatu peristiwa ataupun mendapat suatu informasi, maka peristiwa/informasi itu akan ditangkap dan diproses sedemikian rupa oleh seseorang dan kemudian dimunculkan kembali yang bisa saja keluarannya itu akan berbeda dengan peristiwa/informasi awal yang didapat sebelumnya. Hal ini bisa terjadi, karena dalam proses pengolahan informasi dalam diri seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terjadi pada orang tersebut. Misalnya saja faktor pengalaman dan pengetahuan dan interes dari orang tersebut. Begitulah model teori komunikasi Gerbner, sejauh yang bisa saya tangkap. Mungkin saja penafsiran ini keliru, tapi itulah yang bisa saya tangkap waktu kuliah tigapuluh tahun lalu.

Penjelasan singkat di atas sebetulnya untuk lebih memperjelas berbagai pemberitaan di media sosial yang ramai akhir-akhir ini. “hiruk-pikuk” informasi di medsos bisa dilihat dari “kacamata” teori model komunikasi yang telah dijelaskan di atas. Masalah utamanya adalah bagaimana suatu peristiwa/informasi ditangkap dan dipersepsi orang, kemudian dimunculkan kembali dalam bentuk tulisan di media sosial. Informasi yang tadinya A setelah ditangkap dan dipersepsi orang kemudian muncul di medsos, bisa jadi menjadi Aa atau aAa atau aaaaaAaaaa. Karena itu, maka sangat penting untuk mengetahui informasi awal yang asli sebelum kita memberikan komentar dan menuliskannya di medsos.

Sebagai contoh, penulis membaca di medsos pendapat seseorang terhadap pernyataan mantan jenderal TNI berbintang tiga. Pendapatnya itu sangat mengerikan sekali. Apa betul seorang mantan petinggi TNI mengeluarkan pernyataan seperti itu. Kemudian penulis mencoba untuk mencari secara utuh pernyataannya itu. Setelah dapat di mencermati dengan seksama, ternyata penulis menganggapnya sebagai sesuatu hal yang biasa saja, tidak ada kata-kata yang bisa membuat “kegaduhan”. Mungkin juga karena selama ini penulis berada di lingkungan akademis, dimana “kacamata” di lingkungan akademis sangat berbeda dengan pandangan orang awam.

Inti dari tulisan ini adalah jika kita membaca pendapat orang di medsos, hendaknya sedapat mungkin diterima dengan “kepala dingin”. Lebih baik lagi kalau kita mencari informasi aslinya, sebelum menuliskan pendapat kita di medsos. Mana mungkin dan mana sempet untuk mencari informasi yang “asli” dalam situasi yang serba cepat berubah dan serba instan. Pada akhirnya kita harus tetap memakai nalar yang benar menurut hati nurani. Tetapi kalau akhirnya juga tak bisa bernalar dengan benar, serahkan saja pada Yang Maha Kuasa. Kita harus berbaik sangka apa yang terjadi itulah yang terbaik. Dia pasti akan memberikan solusi yang terbaik untuk kita, walaupun mungkin tidak sesuai dengan yang kita inginkan. apakah hal ini menunjukkan kelemahan kita? wallahu alam bisawab. (180316)

March 8, 2016

Semua Peristiwa Tidak Kebetulan

Filed under: Uncategorized — rani @ 11:31 am

Pernahkah mencoba untuk merenung sejenak mencermati satu saja peristiwa yang terjadi menimpa kita kemudian menelusuri secara cermat dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya, adakah hubungan satu peristiwa dengan peristiwa tersebut. Atau lebih tepatnya lagi, bagaimana kita memaknai suatu peristiwa yang kita alami dan pengaruhnya terhadap perkembangan hidup kita selanjutnya.
Ada peristiwa/kejadian yang sesuai dengan yang kita rencanakan, ada pula kejadian yang sama sekali tidak kita duga. Kita pun meresponnya sesuai dengan yang kita rencanakan atau bahkan melakukan suatu suatu respon/tindakan yang tidak kita duga sama sekali.

Saya punya seorang teman yang sudah mendapatkan permanen residen di satu negara asing. Dia kirim sms meminta tolong untuk mencarikan nomor telpon seorang teman di NTB, karena ada keperluan kepada orang tersebut. Singkat kata saya menyanggupi akan membantu mencarikan nomor telpon teman tersebut. semalam saya bertaziah ke rumah saudara. Dilalah, ketemu dengan orang yang bisa memberikan nomor hp teman. padahal waktu berangkat dari rumah, tidak terpikirkan bisa bertemu dengan orang yang bisa memberikan nomor hp seperti yang diminta teman itu. Selain bisa mendapatkan nomor hp, ada peristiwa lain yang tidak terduga sebelumnya, yaitu jatuh dari motor karena melewati halaman rumah orang yang licin karena tanahnya berlumpur, sehingga menyebabkan kaki kanan saya sakit terkena goresan besi yang ada di motor.

Dari semua peristiwa yang telah dipaparkan di atas tadi, menunjukkan ada kaitan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Terkadang timbul satu peristwa yang tidak terduga sebelumnya yang harus direspon secara spontan dan tidak terencana. Ini sebetulnya menggambarkan salah satu model teori komunikasi yang dibuat seorang pakar komunikasi Amerika bernama Gerbner. Model Gerbner ini ini memang tidak begitu populer dibanding beberapa teori komunikasi lainnya. Di Indonesia, khususnya UI model teori komunikasi ini dipopulerkan oleh Djajusman Tanudikusumah, ketika dia membuat disertasi doktor dalam bidang Ilmu Komunikasi “Lambang Dasar Komunikasi” di FISIP UI pada tahun 1984. Model teori komunikasi ini kemudian dipakai juga oleh beberapa orang mahasiswa dalam pembuatan skripsinya.(080316).

March 7, 2016

Melancarkan Ketrampilan Menulis

Filed under: Uncategorized — rani @ 1:38 pm

Setelah sekian lama tidak melatih diri, baru kali ini mencoba untuk menulis mengeluarkan pikiran dan pengalaman yang dialami dan dilihat. Ini mungkin tulisan pertama setelah tulisan “turun gunung” dimuat di blog ini beberapa waktu yang lalu. Rupanya masih ada kekakuan dalam menulis, karena selama ini lebih banyak menulis di WA atas SMS di HP yang cukup satu dua kata, atau paling banyak satu alinea saja. Nah, ketika untuk menulis di blog yang cukup panjang terasa sekali kebingungannya, kira-kira apa yang mau ditulis. Paling tidak kaidah penulisan jurnalistik harus diikuti supaya “enak dibaca dan perlu”.

Selama ini, waktu dihabiskan untuk melakukan kegiatan pendokumentasian dalam bentuk audio visual. ada beda sekali menulis (shooting) gambar yang bersuara dan bergerak dengan tulisan dengan kata-kata. Seperti kata pepatah, gambar itu merupakan seribu kata, maka gambar bergerak bisa dianggap mencakup sejuta kata. Persiapannya juga berbeda. Dalam menulis gambar yang bersuara dan bergerak (Shooting video) harus memperhatikan pencahayaan, posisi sudut pengambilan dan suara yang akan direkam. ini rumit sekali. Misalnya saja apakah perlu wawancara khusus dengan narasumber yang bicara dalam acara tersebut. ataukah siapa saja yang harus diwawancarai untuk melengkapi dokumentasi itu. dan lain sebagainya. Tapi kalau sudah biasa sih, urusan yang serumit itu bisa mudah dilaksanakan.

Berbeda dengan membuat tulisan, dimana persiapannya tidak serumit “menulis gambar suara yang bergerak”. Tetapi memang harus ditetapkan dahulu ketika akan menulis itu apa yang akan dijadikan satu topik tulisan, kelengkapan apa yang bisa memperkaya tulisan, bagaimana penggunaan bahasa yang dipakai,bahasa ilmiah, subyektif, jurnalistik, atau sekedar menuangkan apa saja yang ada dalam pikiran. Dari sini akan dapat diketahui pola tulisan apa yang akan dibuat, berita singkat, feature, atau lainnya. Inilah barangkali pokok-pokok pikiran yang saya tangkap seketika dalam mempersiapkan suatu tulisan dan melancarkan ketrampilan menulis.(070316)

Pangsiunan

Filed under: Uncategorized — rani @ 1:09 pm

Sejak tanggal 3 Maret hingga 5 Maret 2016, mengikuti program Pra Purnabakti Pegawai Tenaga Kependidikan (tendik) Universitas Indonesia yang diikuti 38 pegawai tendik di lingkungan Pusat Administrasi Universitas (PAU). Kegiatan berlangsung di Bandung.

Keberangkatan rombongan dilepas Warek IV UI Dr. Hamid Chalid, SH., LLM di halaman gedung PAU, didampingi Direktur SDM UI Riani Rahmawati, Ph.D. Dalam sambutannya, Hamid mengatakan, dulu pegawai itu dianggap dan diperlakukan sebagai buruh. Tetapi dengan perkembangan waktu, tumbuh kesadaran untuk lebih memanusiawikannya. maka dibuatlah berbagai kegiatan untuk lebih “memanusiakan” para buruh/pegawai. kegiatan Pra Purnabakti ini merupakan salah satu perhatian pimpinan UI terhadap pegawai UI.

Kegiatan diisi dengan mendengarkan ceramah dari para wirausaha yang telah berhasil, dan menawarkannya, barangkali ada peserta ada yang berminat untuk berwirausaha dan menjadi mitra usaha. selain ceramah, juga dilakukan peninjauan langsung ke lapangan, seperti mengunjungi tempat pembuatan kue kering, melihat dari dekat pabrik bandrek dan budidaya lele Sangkuriang. Peninjauan diakhiri mengunjungi Kebun Rizal di Maribaya Bandung. Pada hari ketiga berkesempatan untuk menikmati suasana di Farm House Lembang Bandung.

Apa yang bisa ditarik manfaat dari kegiatan ini? Paling tidak, bisa mengakrabkan sesama anggota Pra Purnabakti, memperluas wawasan mengenai bidang usaha yang akan dijalani setelah pensiun. Dan yang paling utama adalah melupakan sejenak kejenuhan bekerja dan urusan di kantor. (070316)