June 9, 2011

Kepemimpinan pada Era Perubahan

Filed under: Uncategorized — rani @ 6:03 pm

Pada jam delapan pagi ini (09/06) dapat sms, katanya ada Young leader Forum 2011 di Hotel Ritz Carlton Jakarta yang akan dibuka SBY pada pagi hari, kerjasama HIPMI dengan FEUI, supaya segera ada yang meliput dari UI. Info mendadak ini merepotkan juga, Depok – Jakarta pada jam tersebut luar biasa macet. Lagipula acara jam delapan diberitahunya jam delapan pula. Sudah tidak ada harapan bisa datang, lagi pula membayangkan betapa ketatnya penjagaan Paspamres. Tapi setelah dipikir lagi, daripada tidak datang sama sekali mendingan datang walaupun telat dan banyak hambatan.

Akhirnya diputuskan untuk segera pergi, tapi bagaimana caranya supaya bisa cepat sampai? padahal waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh. Naik KRL ekonomi dari Stasiun Pondok Cina. Mau naik ekonomi AC harus menunggu setengah jam lagi. Berdua akhirnya sampai juga di Stasiun Tebet. Dari sini naik ojek motor melewati kemacetan di Prof.Dr. Satrio Kuningan, tembus ke dekat Universitas Atmajaya, melewati kolong jembatan semanggi keluar dekat Komdak Metro Jaya. Sampai di Depan Hotel Ritz Carlton, terlihat mobil dengan plat nomorRI 1 sudah diparkir. Cepat-cepat lari, di Lobby setelah Tanya sebentar disuruh ke Lantai 4 dimana acara digelar. Tanpa mendapat hambatan berarti akhirnya sampai juga di ruang Ballroom. Segera bergaung dengan kru juru kamera yang terletak di belakang. Sepuluh menit kemudian SBY baru memasuki ruangan. Alhamdulillah bisa datang sebelum acara dimulai.

Acara yang baru pertama kali digelar itu, mendapat sambutan luar biasa. Kata Ketua HIPMI dari tiga hari informasi di media nasional, undangan yang direncanakan hanya untuk limaratus orang, ternyata yang datang mencapai seribu orang pengusaha muda dari seluruh Indonesia. Untuk pertama kalinya SBY diundang dan berbicara dalam forum yang dihadiri para pengusaha muda itu, ingin mendengarkan langsung bagaimana pengalaman SBY dalam memimpin republik selama ini dan sebagai cerminan bagaimana memimpin Negara ini di masa mendatang.

SBY memberi judul ceramahnya “Menjadi Pemimpin pada Era Perubahan”. Pada pembukaan ceramahnya, SBY memperkenalkan diri terlebih dahulu, mengikuti sambutan yang diberikan ketua ketua Panitia Pelaksana.” Nama SBY, pekerjaan Presiden RI sejak tahun 2004.” Selanjutnya dia memberikan pernyataan politik,”Saya tidak akan mencalonkan diri menjadi Capres tahun 2014, begitu juga istri dan anak saya.” SBY juga menyatakan tidak mempersiapkan bakal calon menggantinya, biarlah rakyat yang akan menentukan sendiri.

Ada Sembilan peristiwa penting pengalaman SBY yang diceritakan dalam ceramahnya. Dia juga mewanti-wanti, ambilah hal-hal yang baik dan buang hal yang buruk. Sebab permasalahan yang akan datang belum tentu bisa diselesaikan dengan solusi yang pernah dijalankan dalam era pemerintahan SBY. Akan selalu ada pro-kontra terhadap kebijakan yang diambil. Selama ini dalam mengambil kebijakan selalu berpegang teguh pada aturan hukum dan mengedepankan demokrasi serta sedapat mungkin melakukan kompromi untuk mencapai kesepakatan, sehingga terkesan tidak tegas dan ragu-ragu. Dalam beberapa kasus SBY langsung menangani sendiri tidak mendelagasikan kepada orang lain, sebagai bentuk rasa tanggung jawabnya. Tetapi untuk hal-hal yang yang berkaitan dengan keutuhan NKRI SBY tidak segan-segan untuk bertindak tegas tidak ada kompromi.

Beberapa orang yang ditanya komentarnya tentang ceramah SBY menyatakan positif dan memuji isi ceramahnya. Seorang dosen UI menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan SBY yang tidak mempersiapkan calon pemimpin masa yang akan datang. Karena tantangan yang dihadapi semakin berat, justru pemimpin yang akan datang harus dipersiapkan dengan baik, terlepas apakah nanti dia dipilih atau tidak dipilih oleh rakyat. Ada dua orang Guru Besar Fakultas Ekonomi yang justru menilai ceramah SBY mengandung banyak kelemahan. Misalnya dalam pencapaian indeks kesejahteraan rakyat yang tiap tahun semakin meningkat. Harus ada bandingannya, saat ini peringkat Indonesia berada di urutan 108, masih kalah dibandingkan dengan Malaysia, Thailand san Filipina. Juga mengenai ada beberapa pernyataan SBY yang seharusnya dimasyarakatkan oleh Kementerian Kominfo, tetapi kementerian tersebut terkesan tidak pro-aktif memasyarakatkan kebijakan presiden. 09062011

No Comments »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment