Pembelajaran Mahasiswa
Topik pembelajaran mahasiswa merupakan topik pertama dan utama dalam rubrik P4T-UI, karena pembelajaran mahasiswa merupakan kunci keberhasilan satu pendidikan. Pembelajaran yang merupakan proses yang terjadi pada mahasiswa dalam dalam rangka pencapaian perubahan perilaku tidak terlepas dari pendidikan dan pengajaran. Pendidikan merupakan proses yang menghasilkan perubahan perilaku, sedangkan pengajaran merupakan interaksi antara pengajar dan peserta didik (mahasiswa) dalam pencapaian perubahan perilaku tersebut. Dalam interaksi tersebut pengajar membantu terjadinya semua tahap proses pembelajaran mahasiswa yaitu: tahap perolehan pengetahuan, tahap penerapan pengetahuan yang diperoleh sesuai sasaran pembelajaran, dan tahap umpan balik.
Bagaimana perolehan pengetahuan yang dikemukakan berbagai pakar pendidikan tinggi tentang pengetahuan dan apa yang umumnya terjadi hingga saat ini di perguruan tinggi di Indonesia. Lockhead (1985) menyatakan, pengetahuan tidak dapat ditransfer dari siapa yang memilikinya kepada yang tidak memiliki, pengetahuan merupakan sesuatu yang tiap individu yang belajar harus menyusun untuk dan oleh dirinya sendiri. Blais (1989) selanjutnya mengemukakan, informasi tentang ilmu pengetahuan dapat dengan mudah diberikan kepada mahasiswa, yang diperlukan untuk mencapai serta hasil yang benar. Sebaliknya pengetahuan adalah sesuatu yang tidak dapat dialihkan atau diberikan.
Memperoleh pengetahuan berarti mencapai keahlian (expertise). Hal tersebut dapat dijelaskan dengan apa yang dikemukakan oleh Evan (1989) yaitu pengetahuan diperoleh dari paduan antara ketrampilan menanggulangi masalah dengan subyek ilmu pengetahuan yang terkait. Demikian pula Paul Richard (1983) mengemukakan, berpikir adalah subyek dan subyek adalah berpikir. Jadi dalam tahap pertama sebagai tahap perolehan harus dipilih metode metode yang dapat menjamin pengetahuan ketrampilan berpikir yang dipadukan dengan pemilihan informasi ilmu pengetahuan yang terkait oleh mahasiswa itu sendiri. Agar tejadi semua tahap proses pembelajaran secara tuntas, perolehan pengetahuan mahasiswa tersebut perlu dilatihkan secara berulang, dengan pembelajaran umpan baliknya dan seluruh proses pembelajaran harus terjadi, sebelum pelaksanaan ujian, agar dapat tercapai hasil yang berkualitas tinggi. Pada saat ini mahasiswa diberi pengetahuan oleh pengajar yang menurut Blais hanya akan menghasilkan mahasiswa yang berperan sikap ketergantungan yang menghapus kebutuhan mahasiswa berpikir untuk dirinya sendiri dan mengembangkan satu sikap tidak dapat menolong dirinya sendiri.
Dalam menghadapi masa depan yang penuh persaingan tetapi juga peluang, serta dituntutnya profesionalisme, apakah tidak waktunya untuk mengubah pendekatan pembelajaran reproduksi/hapalan melalui pengetahuan yang diberikan oleh pengajar ke pembelajaran yang bersifat analitik dimana dikembangkan ketrampilan berpikir kritis, ketrampilan analisa, sintesis dan argumentasi yang mantap sebagai kemampuan/perilaku ilmuwan?
P4T UI akan secara berkesinambungan mengisi rubrik ini dengan pembahasan lebih lanjut tentang pembelajaran dan pengajaran dengan harapan, Universitas Indonesia sebagai universitas pembina dapat menghasilkan lulusan program sarjana dengan kualitas seperti diuraikan dalam editorial. Semua rujuka yang melandasi uraian dalam rubrik P4T dapat ditemukan di perpustkaan P4T. (dr. Siti Oetarini S. Widodo, Ketua Pusat Pengembangan dan Penelitian Pendidikan Tinggi/P4T UI, dalam SKK Warta UI Nomor 69 Th.XVII, Mei 1996)