Naik Bajaj dari Salemba ke Rawamangun
Siang ini (18/05), kira-kira jam 13.00 WIB sehabis dari Kampus Salemba akan menuju ke Rumah Sakit Persahabatan Rawamangun, karena tidak membawa kendaraan sendiri terlintas dalam pikiran untuk memakai kendaraan umum. Tetapi suasana jalan di pertigaan depan halaman Fakultas Kedokteran macet sekali. Ditambah udara panas penuh debu dan asap mobil. Akhirnya diputuskan naik bajaj yang sedang ngetem di pinggir RSCM.
Setelah sekian puluh tahun tidak pernah naik bajaj, baru kali ini merasakan ”kenikmatan” naik bajaj. Nikmat mendengar suara mesin bajaj yang meraung-raung dan bau asap yang mengepul yang disemburkan oleh kendaraan di seputar bajaj. Sambil menunggu lampu hijau, dari dalam bajaj kelihatan halaman fakultas kedokteran penuh sesak dengan kendaraan mobil berbagai merk yang diparkir ”semrawut”, juga kendaraan yang diparkir di pinggir jalan dekat pagar halaman FKUI pun berderet-deret. Berbagai spanduk tampak memenuhi halaman parkir. Rupanya FKUI akan mengadakan acara besar-besaran pada tanggal 21 Mei 2010 dengan tema ”Hari Kebangkitan Alumni”. Konon katanya, Presiden SBY akan berpidato secara khusus di Aula FKUI pada Jum’at pagi (21/05). Pada kesempatan itu akan digelar berbagai acara. Ada pidato ilmiah yang akan disampaikan Prof.Dr. Farid Anfasa Moeloek.
Lampu hijau menyala, suara mesin bajaj menyalak-nyalak karena kalau tidak dikencangkan gasnya akan mati. Jalan melaju ke perempatan pramuka-matraman. Teringat acara kemarin malam di televisi swasta Bukan Empat Mata” yang mengetengahkan tema India. Bajaj memang identik dengan India, karena pada waktu dulu mesin bajaj didatangkan dari India dalam bentuk motor vespa bajaj dan bis merk Tata. Sempat ”menggoyang” pasaran industri kendaraan di Indonesia, tetapi tetap tidak bisa menyaingi industri kendaraan buatan Jepang. Ada seorang dosen FISIP UI, baru menggondol Doktor Ilmu Sejarah tentang Industri Otomotif di Indonesia, dua minggu lalu. Khusus pergi ke Jepang selama 3 bulan untuk mencari bahan disertasi doktornya. Tetapi tidak sempat untuk menelaah tentang otomotif bajaj ini.
Perempatan Pramuka-Pemuda terlewati, bangunan kampus rawamangun di jalan Pemuda tidak terlalu banyak berubah. Fakultas Hukum masih seperti dulu, begitu pun gedung FISIP. Hanya pintu masuk gedung di bagian depan menjadi lebih besar dan memakai pintu besi yang lebar. Jaman dulu masih menjadi mahasiswa, sebelum tinggal di asrama daksinpati, dari rumah di daerah Bungur Senen, naik bis kota Ajiwirya rute Poncol-perempatan Coca Cola-By Pass-Jalan Pemuda. Atau kalau dari Proyek Senen biasanya naik bis Merantama (singkatan merantau mentjari makan) yang melewati jalan Kramat Raya-Paseban-Pasar Genjing-Pramuka-Pemuda.