December 28, 2009

Gerakan Politik Dunia Bag.3

Filed under: Uncategorized — rani @ 3:29 pm

Sehubungan dengan adanya berbagai komentar tentang gerakan mahasiswa, khususnya Central Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI-Asu) yang mengomentari artikel di blog RANI-GRACIAS, maka perlu kiranya kita memahami latar belakang gerakan politik sebelum kemerdekaan. Artikel di bawah adalah tulisan seorang sahabat saya (dulu staf pengajarr UI) kini tinggal di Belanda yang didasarkan pada buku-buku terbitan Belanda. Ada tiga seri tulisan, semoga bermanfaat. Intisari serial tulisan ini yaitu betapa pentingnya pendidikan masyarakat agar tidak mudah terjebak dalam politik yang ternyata hanya memanfaatkan keluguan rakyat.  Sehingga kelak, andaikan negara kita bergerak menjadi negara industri besar sekalipun, rakyatnya tak mudah terjebak dalam kemelut yang memusingkan, yang pada akhirnya akan merugikan kita semua.

KARL MARX (bagian 3, habis)

 

ENGGA TAUNYA PEJUANG INDONESIA BANYAK KOMUNISNYA

Komunis masuk Indonesia, ada buku yang nyebut tahun 35, tapi ada buku sejarah di Belanda yang memperlihatkan foto SI (Syarikat Islam) & PKI tertulis tahun 1923.

Ternyata cerita yang lebih bisa dipercaya adalah catatan arsip-arsip spionase Belanda terhadap gerak para politikus Indonesia mulai permulaan abad 20, tahun 1900-an. Catatan-catatan ini dibukukan oleh ahli-ahli sejarah Universitas Leiden. Gerakannya mulai dari Jawa Timur, terutama dikerjakan oleh murid-murid STOVIA, pendidikan dokter Jawa di Surabaya. Dimulai oleh Tirto Adhisuryo asal Bojonegoro. Tapi sekolahnya DO engga tau kenapa, lalu disokong oleh masyarakat Arab Surabaya ia membuat koran. Sementara itu Abdoel Rivai asal Minangkabau yang juga sekolah STOVIA, sehabis lulus ia ingin meneruskan di Belanda, tapi di Belanda ia tak lulus ujian masuk, terus dia juga jadi jurnalis. Balik ke Minangkabau. Terus ada lagi satu orang Abdul Moeis, juga seorang jurnalis, yang kemudian kerja jadi sekertaris departemen pendidikan, anak buahnya JH Abendanon, yang beken jamannya Kartini.

Tahun 1909 dan 1910, Tirto Adisoeryo berangkat ke Jakarta. Disana dia ngumpulin orang-orang sampai-sampai orang Bogor pun dikumpulin. Lagi-lagi dengan biaya orang Arab, mereka mendirikan Serikat Dagang Islam, maksudnya buat saingan sama orang China. Jadi di belakang SDI ini duduk kepala-kepala Arab yang sembunyi di belakang dekor. Terutama dalam perdagangan batik yang dipusatkan di Solo. Tapi setahun kemudian, di Solo, SDI ini di ganti namanya dengan Serikat Islam supaya sasaran organisasi menjadi luas bukan saja para pedagang. Kedua orang diatas Moeis dan Rivai merupakan orang penting dalam propaganda melalui korannya. Organisasi batik diurus oleh Haji Samanhudi, tapi bentrok dengan Tirto Adisuryo, lalu kepengurusan SI dipegang oleh HOS Tjoroaminoto.

Di bawah Tjokroaminoto, organisasi ini terus menjadi hebat, anggotanya dalam tahun 1919 saja sudah sampai 2 (dua) juta orang terutama kalangan Santri. Terang aja nih si Belandanya yang tadinya tidak melarang menjadi was-was sendiri, karena selain anggotanya meledak, para anggotanya makin beringas, suka demonstrasi anti China, anti Belanda, dan main politik. Dan paling mengagetkan adalah mulai teriak-teriak revolusi dan anti imperialisme, kapitalisme. Waktu ditelusuri, rupanya waktu Abdoel Rivai ke Belanda buat sekolah yang tidak jadi itu, dia kena pengaruh politik Marxisme yang di Eropa makin beken. Dan dia meneruskan sekolah dokternya di Belgia, disanalah dia memperdalam komunisme yang di Belgia saat itu sedang ngetrend. Waktu balik lagi ke Indonesia, th 1914 dia kenalan dengan Henk Sneevliet di Semarang. Henk Sneevliet kerja sebagai pedagang dan jadi sekretaris handelsvereniging, (persatuan kaum pedagang), yang merupakan organ dari ISDV (Indische Sociaal-Democratische Vereniging) Social Demokrat merupakan partainya Karl Marx. Anggota ISDV ini cuma tiga orang marxist, yaitu A Baars, JA Brandsteder, P Bergsma & HW Dekker (sepupunya Multatuli). Sebetulnya ngerangkul SI memang diniati oleh Sneevliet, guna memperluas jangkauan ide marxisme. Sneevliet rajin memberi masukan anggota SI supaya sebel pada pedagang besar, yang rajin diberi masukan antara lain Semaoen dan Darsono, yang kemudian tahun 1917 dibuatkan partai olehnya di beri nama PKI dengan Ketua Samaoen, diwakili Darsono. Belanda-Belanda itu jadi bendahara dan sekertaris.Tahun 1920 PKI diajak ke kongres Komintern kedua. Disana diresmikan sebagai anggota jaringan komunis internasional. Lalu Tjokroaminoto mengajari Bung Karno soal politik yang waktu itu masih belasan tahun yang kebetulan kost di rumahnya. Mulailah Bung Karno cari-cari tahu soal politik Marxis.

Karena SI kelihatannya mulai ganas, maka organisasi agama ini oleh Belanda dilarang berpolitik. Tidak boleh, agama ya agama, nanti mencong-mencong. Rupanya mencongnya juga macem-macem, SI juga main gila bersama organisasi politik Islam Turki. Lalu orang SI yang merangkap juga anggota PKI harus memisahkan diri. Tidak boleh mendua.

Manifesto Komunispun dikumandangkan di Makasar tahun 1923 (kelak Makasar jadi sasaran Westerling antara lain ngudak-ngudak pentolan PKI yang kuat berkembang di Makasar). SI pecah, anngota tidak boleh merangkap antara SI dan PKI. Tapi kemudian tahun 1939 Si pecah lagi jadi SI putih yang tidak maen politik, dan SI merah yang main politik komunis, yang kemudian jadi Darul Islam dipimpin Kartosuwiryo di Jawa Barat, yang menginginkan bentuk lain dari RI.

Sedang BK sendiri tidak masuk PKI tapi mendirikan PNI setelah dia belajar marxisme di Bandung tahun 1925.

Kisah BK belajar soal Komunis diungkapkan dalam buku biografi Sukarno karya Lambert Giebels tahun 1998. Terhitung buku baru. Untuk melengkapi tulisannya, Giebel mengumpulkan bahan bacaan dari koran-koran, interviu, dan yang paling banyak adalah dari arsip spionase, yang katanya untung belum dibuang.

Ceritanya katanya, tahun 1925 itu Bung Karno tinggal di Regentweg no 22, di tingkat atas. Di bawahnya dipakai untuk kantor biro arsiteknya. Engga jauh dari rumahnya di Jl Papandaayan, tinggal kenalan lamanya waktu di Surabaya, Marcel Koch yang kerja di perpustakaan pusat. Dia selalu lihat BK belajar Marxist dari buku-buku disana. Dia amati rupanya dia belajar Marxist-Bakoenin dan Marxist-Krautzky, yang keduanya kemudian menjadi inspirasinya dalam berpolitik. Marcel Koch ini lalu suka mengundang BK untuk mendengerin musik Negro di rumahnya sambil ngobrol, dan sambil Koch ngorek-ngorek apa yang jadi pemikiran BK. Cerita ini semua lalu masuk

dalam catatan spionage.  Ceritanya Koch lagi,

Pemikiran BK adalah mengikuti faham Marx-Bakoenin, yaitu kemenangan harus dicapai melalui revolusi dan gerakannya harus anarkis Tetapi BK juga memadukannya dengan taktik Marx-Krautzky yaitu harus diikuti dengan kemenangan dalam pemilihan umum. Lalu BK mikir-mikir, golongan apa kelas bawah yang paling banyak di Indonesia? PKI kan sudah menunggangi kaum santri dan pedagang kecil, lalu siapa lagi. Tau-tau dia punya ide, yaitu kaum petani nih, kan banyak banget di Indonesia. (dipikir-pikir lagi kurang ajar juga ya orang politikus itu memang suka nunggangi dengan alasan perjuangan bagi rakyat kecil, padahal sih untuk ambisinya juga). Lalu masak mau pakai nama kedua faham itu, nanti diudak-udak Belanda, masa organisasi tani pakai nama Marxisme.

Organisasi tani ini dia beri nama Marhaen, yang suka disebut nya dulu Barisan Tani (yang menjelang tahun 65 suka nyanyi genjer-genjer, joget-joget di panggung bawa-bawa bakul, pake kaen mbok-mbok tani). Angotanya disebut Marhaenist, kata ini berasal nari nama seorang petani yang saat dia jalan-jalan naik sepeda ketemu petani lagi ngeladang, diajak omong-omong, dan si petani itu namanya Marhaen.

BK bertanya:”Ini ladang siapa pak?”

” Anu juragan, iye mah punya abdi sendiri”

” Oo… Bapak namanya siapa Pak”

” Ng… Mar….. Mar….” si petani gagap

” Marxist?” timpal BK cepat

” Ah sanes juragan, abdi mah urang tani, Marhaen atuh juragan.”

Lha kok cocok ya pikirnya. Jadilah insiprasinya terhadap kedua faham tadi menjadi faham baru yang dia beri nama Marhaenisme.

Tahun 1927 dia mendirikan PNI, dengan ciri khas utama kudu pake pici. Tahun 1929, PNI sudah beranggotakan 10.000 orang, yang sebagian besar adalah petani, pician, dan sarungan. Tapi setelah perang dengan Jepang, partainya yang isinya barisan tani, dirubah namanya jadi Partai Indonesia (Partindo). Tapi Hatta dan Sjahrir, mendirikan PNI-Baru yang tidak berfahamkan marxisne. Kelak Sutan Syahrir menjadi lawan politik BK karena menentang faham marxis, dan dia masuk penjara. Seperti juga pujangga angkatan Mochtar Lubis, Sutan Takdir Alisyahbana, HB Jassin, dan Hamka yang menolak memanfaatkan kisah-kisah roman untuk propaganda komunis.

Gerak BK di jaman Belanda yang nasionalist revolusioner kerjanya keluar masuk penjara, tapi gak kapok-kapok. Disamping dia pinter pidato, dia juga pinter nggiring orang, dan pinter ngerangkul-ngerangkul partai-partai lain. Sejak tahun 1926, BK sudah memikirkan soal NASAKOM, Nasionalis-Komunis-Agama jadi satu. Alasannya katanya demokrasi. Tapi agama yang bisa jadi satu menurutnya adalah Agama Islam, bukan Kristen, karena Kristen cuma agamanya orang elit. Islam agama rakyat kecil. Sehingga Islam dan Marxis mempunyai tujuan sama, yaitu anti kapitalis. Maka apabila ke tiga faham ini dijadikan satu, maka kekuatan anti kapitalis, imperialis, dan kolonialis menjadi semakin besar. Pemikiran ini kelak yang menjadi dasar pemikirannya untuk merubah idiologi negara menjadi NASAKOM. Sekali lagi, katanya demokrasi. Cerita tentang BK panjang banget. Disingkat saja. Pendek kata, rupanya jika Nasakom berhasil jadi idiologi negara, Indonesia katanya gilanya bakal macam Irak dan Libia.

Sementara itu tahun 1916 di Belanda sedang demen-demennya dengan politik ethis, yaitu memberikan pendidikan yang baik kepada rakyat agar tidak terpolusi ide Marxisme dan mudah ditunggangi karena mempunyai pendidikan rendah (tapi kayanya sih cepetan ide Marxis daripada politik ethisnya). Dari upaya ini pula yang melahirkan undang-undang wajib belajar, yang dituduh oleh kelompok komunis sebagai reaksioner. Maka dari Belanda dikirimlah JP van Limburg Stirum ke Indonesië dari Anti-Revolutionire Partij sebagai Gubernur Jendral yang baru di tahun 1918. Limburg Stirum berusaha memerangi gerakan revolusioner. Ketua partai anti revolusioner ini adalah Hendrik Colijn yang mempunyai ide bahwa untuk mencegah meluasnya gerakan komunis di Indie (Indonesia pada waktu itu), sebaiknya Indonesia dipecah pecah menjadi bagian-bagian, dan bergabung menjadi federasi. Tapi ide ini dalam realisasinya oleh Van Mook mengalami kesulitan, karena sistem pemerintahan yang sudah dibentuk adalah sistem sentralisasi dengan dewan perwakilan rakyatnya. Ide ini yang kelak dalam persetujuan linggar jati menjadi dasar pemikiran sebaiknya Indonesia sebagai Negara Serikat, yang ditolak oleh Bung Karno, yang dianggap oleh BK sebagai upaya pemecah belahan.

Sekarang ingin cerita sejarah Indonesia sesudah perang dengan Jepang saja.

 

INDONESIA SESUDAH JEPANG

Sekarang saya baru mengerti kenapa kok waktu Belanda mau minta maaf kepada Indonesia beberapa tahun lalu, rakyat Belanda menolak. Alasannya katanya, kalau Jepang dan Jerman perang karena mereka mau menguasai bangsa lain, sedang Belanda merangin Indonesia katanya de orde te herstelen, mengembalikan Indonesia pada ordenya dari kaum ekstrimis. Kata-kata ekstrimis, dulu di Indonesia setiap tanggal 17 Agustus dipakai  main tonil, dimana tentara Belanda ngacungin bedil ke kepala orang Indonesia sambil bilang: “Kowe ekstrimis, berani dengan Belanda ya?” Lho kok, dalam hatiku, kenapa orang Indonesia yang lugu dibilang ekstrimis? Lalu dalam tonil-tonil diceritakan bahwa tentara Belanda ngaduk kampung-kampung nyari ekstrimis.

Dalam suatu koran Belanda beberapa tahun lalu nyebut-nyebut BK sebagai ekstrimis.  Sekarang aku baru tahu. Rupanya ada perbedaan dalam sistem politik yang dipegang teguh oleh negara Belanda dan politik yang dipegang oleh kaum politikus Indonesia.

Perbedaan ini terletak pada: setelah perang dunia pertama yang di eropa digegerkan oleh gerakan fasisme, terlebih setelah menjalarnya pengaruh Karl Marx dan Lenin di belahan Eropa, negara Belanda sangat berhati-hati terhadap masuknya infasi pengaruh komunis dan fasisme.

Bebera gerakan gelap marxisme yang ketahuan oleh pemerintah segera diringkus. Alasannya bukan saja gerakan ini anti monarchi, radikal, dan taktiknya nunggangin rakyat kecil, tetapi sosialisme sejati yang dijanjikan gerakan ini dirasa sangat omong kosong. Kenyataannya Rusia malah lebih radikal dalam peristiwa pembunuhan keluarga Tsar dan pengikut-pengikutnya, dan justru banyak menghadirkan masalah sosial dalam kehidupan masyarakatnya. Dengan begitu gerakan radikalisme sangat ditentang dalam sistem politik Belanda.

Sedang untuk mengusir Belanda orang Indonesia menggunakan aji-aji komunis. Tapi kenapa waktu jaman Jepang justru para politikus Indonesia tidak menggunakan aji komunisnya, malah berkolaborasi?

Karena Jepang sudah mempraktekan prinsip anti kolonialisme bangsa Eropa. Maka BK mengambil keuntungan dari situasi ini, dengan bekerjasama mendirikan PUTERA, Pusat Tenaga Kerja di Surabaya, yang menyalurkan tenaga-tenaga Indonesia untuk jadi Romusha. BK mau berbuat itu karena ia percaya pada ramalan Joyoboyo, yang katanya bila ramalan itu diterjemahkan, bangsa Jepang hanya akan menjajah seumur jagung, yang artinya bisa 3,5 bulan, atau 3,5 tahun. Tapi kok

Belanda 350 tahun?

Waktu Belanda mendengar bahwa BK & Hatta memproklamirkan RI, si Bld ribut, lapor ke Inggris, Inggris lapor ke Amerika, mereka bertiga uring-uringan, seperti yang tertera pada Militer Beleid 1940 – 1945 Terugkeer Naar Nederlandsch Indie. Uring-uringannya banyak, macem-macem. Pertama Bld kehilangan daerah koloni penghasil biaya negara yang 30 persen ditunjang oleh koloninya ini, Bld merasa bahwa caranya orang Indonesia nyolong, engga kompromi dengan induk semangnya yang semula, nyolong barang colongan yang dicolong oleh Jepang. Tapi selain itu ada pikiran lain, Inggris dan Amerika uring-uringan pada Bld, karena katanya Bld punya bekas anak buah bakal bisa jadi negara komunis. Wah, kalang kabut deh. Maka dikumpulkanlah prajurit-prajurit KNIL buat perang, di sambung dengan tentara Inggris dan Amerika. Yang dicari-cari Sukarno. Pendek kata perangnya gak usah diceritakan.

Tetapi pada akhir clash kedua, dimana Belanda akhirnya ya sudah deh nyerah saja. Walau pendekatan Belanda yang menginginkan bahwa Indonesia tetap di bawah payung kerajaan Belanda, menjadi commonwealth, yang dengan maksud agar gerak para politikus Indonesia bisa diawasi dan tidak meledak ke negara lain, tawaran ini juga ditolak. Para politikus Indonesia terutama BK tetap berpegang teguh pada negara republik. Tapi nyerahnya Belanda konon tidak rela hati. Sebab, dalam buku tebal setebal 535 halaman berjudul Villa Marheeze yang ditulis oleh Bob de Graaff & Cess Wiebes tahun 1998, yang merupakan tulisan tentang sejarah dari dinas rahasia luar negeri Belanda. Datanya semua diambil dari dokumen-dokumen rahasia spionage  Belanda yang telah lebih dari 30 tahun. Data otentik yang telah lama disimpan dan disembunyikan dalam sebuah rumah yang bernama Villa Maarheeze di Wassenar dekat kota Denhaag ini demi sejarah telah mendapat persetujuan untuk dipublikasi karena sudah lebih dari 30 tahun.

Cerita spionage tentang Indonesia dan keterlibatan Belanda dan broertjenya CIA dalam penghancuran komunisme di Indonesia secara jelas dipaparkan dalam bab V dibawah judul Spion voor het moederland: operatie Virgil.

Virgil, nama kode untuk seorang spion jenius Johannes August Bakker. Berawal dari dinas rahasia dengan pangkat letnan, ia bertugas mengorek rencana para politikus Indoensia di tahun 1946-49 saat clash, dia berkenalan dengan seorang nasionalist yang dalam cerita saya ini jangan disebut aja deh namanya, karena orangnya masih hidup dan terhormat. Sebut saja si Mamat.

Mamat seorang intelektual yang mempunyai pendidikan cukup tinggi di bidang politik. Orientasinya merupakan orientasi barat sebagaimana yang diterimanya dalam pendidikan Belanda. Karenanya setelah kemerdekaan Indonesia ia lebih cenderung menginginkan politik Indonesia tidak mengarah kepada anti kolonial, anti kapitalis, atau pun anti imperialis. Ia menginginkan politik Indonesia lebih terbuka terhadap dunia luar, dan meninggalkan ide-ide lama, karena toh sudah merdeka, masak masih mau teriak revolusi dan teriak-teriak merdeka, menurut pendapatnya engga perlu lagi.

Idenya tentu sangat berbeda dengan mayoritas, tetapi ia juga tidak mau kematian karier gara-gara konflik ide, lantas masuk penjara.

Konflik dalam hati ini rupanya terbaca oleh agen Virgil pada waktu interogasi, karena itu konflik ini terus ditangkap dan disalurkan untuk membantu melakukan spionage. Tetapi tawaran Virgil yang katanya: Ga je met mij mee? (kamu mau ikut saya engga?) tidak dijawab oleh Mamat yang sedang bingung. Maka disimpulkan oleh Virgil, hah, je ga met gekke Sukarno mee! (Hah, kamu jadinya pengen sama Sukarno gila itu!) Tetapi dua tahun kemudian, Mamat berubah pikiran, setelah melihat gelagat Indonesia masuk mblesek ke lembah komunis. Ia segera mengikuti tawaran Virgil. Singkat kata, agen Virgil tidak bekerja sendirian, tetapi ia dibantu dengan sejumlah biaya guna operasinya ini, berbagai metoda dan pendidikan yang sebagiannya ditunjang oleh CIA.

Pekerjaan spionage dan upaya menjatuhkan era komunis dimulai sejak tahun 50. Bayangkan, 15 tahun upaya ini dikerjakan oleh tangan-tangan CIA dan BID (Buitenland Inlichtingen Dienst). Virgil sendiri karena bekerja sebagai spion di Indonesia, ia menggunakan kedok bekerja sebagai konsultan industri untuk regio Asia Tenggara. Karena taktik komunis pada umumnya adalah menolak investasi negara-negara industri, dan memerangi industri besar.

Dalam pemerintahan Sukarno pun terjadi penolakan investasi modal asing, memboikot perusahaan-perusahan patungan, dan menasionalkan perusahaan-perusahan asing. Tahun 1964 dinyatakan oleh BK tahun BERDIKARI, berdiri di kaki sendiri.

Bila disimpulkan, maka taktik yang dipakai adalah sebagai berikut. Taktik pertama adalah mengumpulkan data, kedua berusaha menyelusup ke dalam arena, ketiga berusaha melemparkan ide yang sangat diterima serta mengerjakan ide-ide kelompok komunis, keempat berusaha mencapai kedudukan setinggi mungkin dan sedekat mungkin kepada presiden, kelima merekayasa kelompok politik menjadi dua kekuatan yang terpolarisasi, kelima melempar isyu yang menyebabkan kedua kekuatan itu bertabrakan, dan akhirnya meraih kemenangan.

Katakanlah Mamat sudah mampu berdekatan dengan kalangan elit politik dengan cara memsuki PNI baru yang karena kepandaiannya lalu mendapat tempat yang tinggi dalam partai yang juga mampu meraih kedudukan dalam posisi yang strategis, yaitu karier “dua muka”nya dimulai pada tahun 49. Ia menjadi juru kampanye anti negara federasi yang ada dalam perjanjian Linggar Jati. Kampanye ini merupakan tugas khusus dari Presiden. Dengan semangat dikerjakan juga. Dengan sendirinya BK kemekmek dengan keberhasilan Mamat, jadilah dia orang kepercayaan BK.

Dia juga ikut-ikutan dengan masalah politik luar negeri. Tujuannya memang itu, bisa mencapai posisi yang mampu bergerak ke luar negeri. Maka dengan sendirinya ia menjadi salah satu delegasi penyerahan Indonesia dari Belanda di hadapan PBB. Dalam kesempatan perjalanannya ke Belanda tahun 52, ia menyampaikan rencana rahasia BK yang akan melakukan gerilya di Papoea Neuw Guenia (saat ini Irian Jaya). Tapi sebaliknya pekerjaan si Mamat toh membuat girang BK, dan kariernya terus meningkat, sampai mencapai kedudukan tinggi di departem luar negeri. Suatu saat ia juga mendapat kedudukan tinggi di departemen penerangan.

Tahun 1956, Mamat sempat melaporkan rencana perjalanan BK ke Moskow dalam rangka ingin merealisasikan ide merubah idieologi negara menjadi MANIPOL USDEK (Manifesto Politik Undang-undang Dasar, Sosiliasme, Demokrasi terpimpin, Ekonomi terpimpin, dan Kebudayaan). Tahun 1957 saat terjadi keributan dimana beberapa kelompok ingin pecah kembali menjadi negara RIS, maka situasi ini yang mendorongnya untuk merealisasikan ide Demokrasi terpimpin, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai taktik diktaroriat.

Sebelum menceritakan taktik penghancuran komunis, diceritain dulu deh gimana perkembangan Komunis itu dan kedudukan Indonesia dalam dunia komunis.

 

INDONESIA DIDIDIK RUSIA TAPI NGIBLAT KE CINA

Pada awalnya komunis Indonesia banyak dipengaruhi oleh politik dan taktik komunis Rusia, yaitu anti kapitalis, anti kolonialis, dan anti imperaialist. Walaupun dalam geraknya di Indonesia lebih banyak dilakukan oleh kelompok pedagang kecil yang tergabung dalam Serikat Islam, namun sasarannya adalah melumpuhkan gerak para pedagang besar yang memonopoli perdagangan cengkeh dan kopi untuk eksport ke Eropa.

Tetapi setelah kemerdekaan, dimana Sukarno yang menganut faham Marx-Bakoenin (gerakannya harus anarkis dan revolusioner), dan sekaligus faham Marxis-Krautzky (memenangkan melalui pemilihan umum, dengan mengerahkan masa kelas bawaah terbanyak, yaitu petani), mempunyai faham yang sama dengan Mao-Tse Tung yang di tahun 60-an mempunyai gagasan, daripada berkelahi dengan Amerika dan negara-negara maju Eropa, lebih baik ngumpulin massa, yaitu negara-negara miskin di dunia yang isinya melulu petani melarat. Dari ide inilah kemudian Indonesia masuk dalam kemelut dan konflik antara China dan Rusia.

Sebab, sebelumnya Indonesia banyak mendapat bantuan ekonomi, persenjataan, sarana angkutan, traktor dlsb dari Rusia. Juga pendidikan kemiliteran. Dengan harapan Indonesia terus berkiblat ke Rusia. Tetapi Sukarno mempunyai pemikiran lain. Bersama Mao- ia membangun cita-cita bahwa jika sebagian besar negara-negara di dunia terutama negara-negara miskin di Asia, Afrika, dan Amerika latin bisa bersatu, maka gerakan selanjutnya adalah menutup gerak negara-negara eropa dan Amerika di belahan utara dan menghantamnya dengan bom nuklir yang di bangun oleh Mao. Indonesia juga mendapat bantuan pembangunan pusat tenaga nuklir dari China.

Perebutan kekuasaan dunia komunis ini memanas saat India diperangi oleh China supaya masuk ke dalam pengaruhnya, tetapi India tetap mmmenginginkan bergantung pada Rusia. Saat inilah Indonesia terus membelokkan kiblatnya ke China.

Apalagi Aidit manasi Mao, bahwa dalam kelompok dunia ketiga, Rusia tidak usah diajak. Dia tidak termasuk negara miskin, dan tidak boleh jadi bosnya. Terang saja Rusia geram pada Indonesia, dia anggap Indonesia berhianat.

Tahun 1964, Mao dan Indonesia mengumpulkan negara-negara itu yang kemudian diberi nama kelompok G-77 atau negara dunia ketiga. Kegiatan kedua negara ini, China dan Indonesia membuat Rusia uring-uringan karena takut kalah. Juga membuat was-was Amerika. Hal inilah yang menjadi alasan Kennedy untuk membunuh Sukarno. Kelompok G-77 ini pertengahan April 2000 ini dikumpulkan lagi oleh Fidel Castro dan jumlahnya sekarang menjadi 144 negara. Themanya adalah Sharing Power dan Globalitation. Fidel Castro hingga kini masih berkelahi dengan Amerika, dan berusaha untuk membangkitkan kembali bangsa-bangsa yang sudah tertidur selama lebih dari 20 tahunan, saat berakhirnya perang dingin. Indonesia juga ikut dalam pertemuan kebangkitan bangsa-bangsa negara ketiga ini.

Konflik antara China dan Rusia, ternyata di tahun 64 hingga 65 itu juga mengakibatkan konflik di dalam negeri Indonesia sendiri. Kelompok komunis di Indonesia terbagi menjadi beberapa kelompok. PKI yang mempunyai anggota terbanyak hingga 3 juta orang, dipimpin oleh DN Aidit menjadi pilar terkuat Sukarno dan mendukung taktik politik Sukarno. Kelompok lain adalah pecahnya Angkatan Besenjata Indonesia, adalah Oemar Dani. PNI yang digiring-giring oleh Mamat supaya miring-miring ke kiri pro komunis yang bertentangan dengan komunisnya BK.

Perpecahan kelompok komunis menjadi kiblat Rusia dan kiblat Cina ini terutama disebabkan menolaknya Umar Dani melepaskan diri dari Rusia karena ia menginginkan persenjataan terus dibantu oleh Rusia. Karena itu ia juga mempunyai taktik memperluas geraknya dengan membuat kelompok komunis alirannya dari kalangan rakyat, yang di didik dan di latih perang-perangan dan mempersenjatainya, di Halim Perdana Kusuma dan Lubang Buaya. Umar Dani juga melatih perang udara. Jadi kelompok komunis yang anti komunisnya BK mempunyai kekuatan yang hampir seimbang.

Sementara PKI melatih anggotanya melakukan pertahan diri dengan juga latihan perang-perangan di kampung-kampung di seluruh Indonesia. Masing-masing mempersiapkan diri. PKI membuat perencanaan perebutan kekuasaan di seluruh Indonesia, mendaftar orang-orang yang akan ditangkap, baik di tingkat kota maupun desa, serta menunjuk tempat-tempat strategis yang akan digunakan sebagai basis dan gudang logistik. Merebut gereja-gereja, membunuh pastor-pastor dan suster, serta menggunakan gereja sebagai gudang.

Hancurnya komunis Indonesia dipaparkan oleh Arthur Stam, bahwa saat terjadi ketegangan itu tersebar isyu-isyu (engga tau sapa yang ngelempar), bahwa akan terjadi perebutan kekuasan diantara Angkatan Darat yang akan dilakukan oleh para jendral yang dipimpin oleh Jendral AH Nasution, dan PKI yang dipimpin DN Aidit. Tetapi tiba-tiba di saat Sukarno sakit keras, tanggal 30 September dikejutkan oleh upaya preventive yang dikerjakan oleh Letkol Oentoeng, kepala Cakrabirawa yang menjadi pengawal presiden, yaitu diculiknya 6 jendral dan seorang perwira. Dibunuh di daerah kekuasaan Umar Dani di Lubang buaya. Konon penculikan ini atas sepengetahuan BK sendiri. PKI terkejut, dan panik, berarti usahanya untuk merebut kekuasaan melalui kudeta gagal. Dan kudeta itu pun ternyata gagal, karena segera diatasi oleh Suharto. DN Aidit menyerukan kepada anggotanya supaya tenang, dan tetap mempercayai Sukarno. Namun Artur Stam dan Graaff & Wiebes menceritakan bahwa konflik diantara pro China dan Rusia mennyebabkan kebingungan sendiri. Komunis proChina dikejar dan dibunuh oleh Komunis pro Rusia, yang kemudian oleh politik supresive Rusia, kelompok inipun dibunuh konon oleh agen KGB. Dalam periode Oktober hingga April ditemukan ratusan ribu mayat yang ditemukan mati teraniaya engga tau siapa yang membunuh. Sementara itu di dunia internasional, Rusia menuding Suharto yang melalukan pembunuhan.

Suharto mendapat kritik hebat dari dunia internasional, sebagai pembunuh sejuta jiwa. Ah, nasib. Tapi kok heran ya, waktu itu kenapa itu negara-negara yang terlibat engga menjernihkan ya? Kan saya selalu kebingungan jika dikatain orang: presidenmu mbunuh sejuta orang ya? Sialan, empet kan?

Hari-hari berikut kampanye anti komunis yang dilakukan bersama organisasi-organisasi Islam, demonstrasi-demonstrasi mahasiswa yang diorganisir oleh militer, menyebabkan kedudukan Sukarno semakin melemah. Ambasade Amerika mengeluarkan daftar, siapa saja yang perlu ditangkap yang terlibat sebagai kelompok komunis. Kesempatan kudeta prematur yang gagal ini dimanfaatkan oleh Amerika bersama militer Indonesia meringkus sekaligus seluruh organisasi yang berbau komunis. Komunis dimatikan habis-habisan di Indonesia. Keadaan inilah yang kemudian melemahkan komunis di Asia, merosotnya pamor China, dan menjadi pukulan baginya, terlebih terjadinya perang terbuka Amerika dengan komunis Vietnam dan Kamboja. Kedudukan Rusia pun semakin melemah. Karena Fidel Castro di belahan Amerika latin tidak berfihak pada siapapun. Ia ingin menjadi raja sendiri di belahan Amerika Latin.

Begitulah ceritanya dari buku-buku yang saya baca di Belanda, tentu versi Indonesië akan lain lagi. Hanya satu catatan saya, bahwa betapa pentingnya pendidikan masyarakat agar tidak mudah terjebak dalam politik yang ternyata hanya memanfaatkan keluguan rakyat. Begitu pula perbaikan systeem politik, jaminan sosial, jaminan pensiun, hari tua, orang sakit, pendek kata kesejahteraan sosial, dan tidak lupa rakyat juga bertanggung jawab untuk mencapai ini semua, dengan cara bayar pajak. Sehingga kelak, andaikan negara kita bergerak menjadi negara industri besar sekalipun, rakyatnya tak mudah terjebak dalam kemelut yang memusingkan, yang pada akhirnya akan merugikan kita semua. Atau^Å. Akankah kita hanya menjadi pastoral society atau masyarakat tribal yang hanya mengandalkan tenaga tangan dan binatang untuk mengolah ladang? (habis)

December 23, 2009

Gerakan Politik Dunia Bag.2

Filed under: Uncategorized — rani @ 8:57 am

Sehubungan dengan adanya berbagai komentar tentang gerakan mahasiswa, khususnya Central Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI-Asu) yang mengomentari artikel di blog RANI-GRACIAS, maka perlu kiranya kita memahami latar belakang gerakan politik sebelum kemerdekaan. Artikel di bawah adalah tulisan seorang sahabat saya (dulu staf pengajarr UI) kini tinggal di Belanda yang didasarkan pada buku-buku terbitan Belanda. Ada tiga seri tulisan, semoga bermanfaat. Intisari serial tulisan ini yaitu betapa pentingnya pendidikan masyarakat agar tidak mudah terjebak dalam politik yang ternyata hanya memanfaatkan keluguan rakyat.  Sehingga kelak, andaikan negara kita bergerak menjadi negara industri besar sekalipun, rakyatnya tak mudah terjebak dalam kemelut yang memusingkan, yang pada akhirnya akan merugikan kita semua.

Karl Marx (bagian 2)

 

Sebetulnya intinya apa sih cita-cita Karl Marx ini sampai begitu  beken? Cita-citanya adalah sosialisme sejati, yaitu dimana rakyat kecilpun mampu mewujudkan dirinya sebagai manusia yang layak, yang mempunyai waktu untuk keluarga, dan mendapat jaminan kehidupan yang baik, yang mepunyai pendapat dan disuarakan. Jika melihat sisi ini baik. Tapi apa yang digambarkan oleh Aleksandr Zinovjev seorang Rusia dalam bukunya Kommunizm Kak real’nost’  tahun 1981, yang diterjemahkan dalam bahasa Belanda jadi De Werkelijkheid van het Communisme, dia menggambarkan bahwa partai ini macam dua tikus yang ekornya saling berbelit, tangan kanan saling berjabat, tapi tangan kiri saling mencekik.

Juga kata seorang Profesor filsafat di Inggris, Jonathan Glover, yang menuding bahwa ahli-ahli filsafat sudah menipu rakyat sehingga terjadilah pertumpahan darah. Bukankah Marx juga ahli filsafat yang jenial ? Ada juga yang mengatakan bahwa mereka itu macam orang shizofrenia, perpecahan kepribadian, mempunyai sebelah sisi yang baik dan sekaligus sebelah sisi yang jahat setengah mati.

Gerakan-gerakan revolusi semacam Rusia tadi itu dalam waktu singkat sudah menjalar keseluruh dunia. Lima puluh tahun kemudian setelah revolusi Rusia, pusat-pusat pendidikan komunis di pusatkan dibeberapa tempat, antara lain Moskow, Peking, dan Havana. Setelah perang dunia, gerakan ini membuat gusar negara-negara eropa dan amerika. Maka Amerika pun membuat suatu gerakan anti komunis. Sampai tahun 1960-an, terjadilah blok negara-negara komunis lawan negara-negara yang terikat dalam PBB.

Sesudah perang dunia kedua, Rusia, semakin ofensif menjalankan missinya dengan membantu menjatuhkan kaisar China di tahun 50-an. China berganti bentuk sistem politik dari kekaisaran menjadi Republik Rayat China. Tahun 58 Rusia mendukung dijatuhkannya monarchi Irak untuk seterusnya Irak menggunakan campuran bentuk antara komunis dan Islam Syiah fundamentalis. Tahun 60-an Kuba mengalami revolusi rakyat dikomandoi oleh Fidel Castro. Rusia terus berkelahi dengan negara-negara blok Eropa, yang usahanya tidak berhasil mencapai daerah eropa bagian barat. Ofensifnya mampu mencapai Cheko, Jugoslavia, Negara Persatuan Arab Emirat, Irak, Turki, Indonesia, dan India bahkan Jepang. Tetapi menjelang tahun 60-an Arab dan Turki keluar dari gerakan ini dan partai komunis menjadi partai terlarang. Italia yang sebagian rakyatnya telah terinfiltasi oleh gerakan komunisme, namun terjadi bentrokan politik fasisme yang merupakan politik radikal kanan. Jerman sendiri terpecah menjadi dua, barat dan timur dan dibentuklah dinding pemisah. Perancis memegang kuat sistem politik sosialis yang berbeda dengan sosialisme Marx. Sementara Jerman Timur tempat dimana Marx berpengaruh membentuk faham komunisnya melalui partai Sosialis Demokrat, yang sampai saat ini masih hidup sebagai partai kiri namun kekuatannya tidak sehebat 50 tahun lalu, karena radikal kiri terus bekelahi dengan faham neonazi yang anggotanya urakan, suka mabok, bekelahi, baju nyentrik, dan pala botak.

Gerakan ofensif komunis akhirnya mencapai daerah-daerah Amerika latin. Tahun 70-an waktu Komunis Chilli menang dalam pemilu, Chilli segera menjadi sasaran CIA (setelah Indonesia). CIA seksi destabilisasi menghancurkan ekonomi Chilli dan Presiden Elliande di istananya diserbu oleh militer pakai tank, di bom pakai kapal terbang, dan Elliande sendiri terbunuh di dalam istananya, diatas tempat tidur tanpa ada yang tahu siapa yang membunuh. Kemungkinan ada yang menghianati dia di dalam istana sendiri. Operasi ini dikomandoi Pinochet yang didukung oleh Amerika dan dibiayai oleh semua negara yang tergabung dalam dewan keamanan PBB. Pinochet sekarang sedang jadi sasaran komite hak azazi manusia yang menuntutnya diadili.

Persis macam Suharto. Cara-cara penghancuran komunis di Chilli, hampir mirip dengan di Perancis waktu sesudah perang dunia kedua, yaitu upaya destabilisasi dengan cara mengacak ekonomi dan membuat kelumpuhan sistem parlementer yang membuat rakyat bingung dan frustrasi. Tapi bedanya di Perancis tidak sampai terjadi pertumpahan darah. Hanya rakyat menginginkan perubahan baru, dan upaya-upaya itu dilakukan dengan melumpuhkan partai komunis. Sedang Nicaragua, presidentnya dicomot Amerika dan diasingkan di Alcatras.

Antara tahun 1960 – 1965 saat terjadi perang dingin antara blok negara-negara eropa dan Amerika yang dianggap sebagai negara kapitalis, dengan Rusia. Saat itu hampir terjadi pecah perang dunia ketiga, yang perangnya akan dikomandoi oleh Kennedy, yaitu rencana Kennedy untuk menghabisi dengan membunuh Sukarno yang waktu itu banyak “bacot”, yang negaranya tengah dipupuk oleh Rusia dan China. Kennedy ingin menghabisi Sukarno dengan maksud memancing kemarahan Rusia supaya menarik bom lebih dahulu. Tapi bomnya Rusia diarahkan ke Eropa. Jadi cara radikal ini tidak disetujui oleh banyak negara dan CIA sendiri. Selain alasannya dengan matinya Sukarno, PKI bisa munggah panggung, militer Indonesia pun belum siap betul untuk menahan PKI, disamping itu akibat bom Rusia yang diarahkan ke eropa, kerugiannya menjadi lebih hebat. Alasan lain adalah juga di dalam komite sentral partai komunis terjadi perebutan kekuasaan kerajaaan komunis yaitu berkelahinya antara China dan Rusia. Maka kemungkinan Kennedy dibunuh sendiri oleh CIA, atau teori lain dibunuh agen Rusia. Sampai sekarang tidak ada yang ngaku. Mana mau ngaku.

Dalam perang dingin itu dibentuk kelompok-kelompok di bawah dewan keamanan PBB, yang maksudnya untuk mencegah infasi komunis lebih jauh, yaitu NATO dibelahan Eropa, SEATO di Asia, ANSUS di Pasifik dan CENTO di Timur Tengah. Karena USA selalu nongkrong diberbagai kelompok dan membangun pangkalan-pangkalan militer di berbagai tempat, maka oleh Rusia, USA dituding sebagai agresor, terlebih setelah perang terbuka ngelawan komunis Vietnam dan Kambodja.

Kalau PD I dimulai di Balkan yaitu oleh Mussolini dari Itali yang beraliran kanan ekstrem berupa gerakan fasisme yang diteruskan oleh Hitler di PD II yang mengejar Jahudi masuk kamp-kamp dan membunuh jutaan Jahudi di kamp-kamp konsentrasi dengan gas, di belahan Asia kumatnya Jepang yang katanya ingin membebaskan Asia dari kolonialisme bangsa Eropa di Asia, maka hampir meletusnya PD III ini disulut oleh ekstreemitas komunis.

Perang dunia kedua yang digerakkan oleh Hitler dimulai dari Jerman, mudah berkembang ke mana-mana terutama negara-negara anti kapitalis. Karena tujuannya sama menhantam Jahudi. Bagi Fasisme, alasannya adalah pertahanan bangsa supaya tidak dijajah secara ekonomi bangsa lain. Maka jabatan tangan pertama dalam penghembusan perang ini adalah antara Jerman dan Rusia, lalu diikuti oleh Polandia, Italia, Austria dan seterusnya. Perang dunia kedua, merupakan perang yang sagat hebat karena kedua otak politik ngeres yaitu komunis dan fasisme, bersatu.

Perang dingin, maksudnya perang yang tidak jadi pake bom tadi, berlangsung lebih dari dua puluh tahun. Antara blok yang dikomdoi Amerika, dan blok komunis yang dikomdai Rusia. Tapi pada waktu perang dingin itu, Gorbatsjov dalam bukunya Prestrojka bercerita, bahwa pada waktu dia jadi mahasiswa dia sering melamun, kenapa negaranya musti musuhan dengan Amerika dan negara-negara Eropa, kenapa harus mengasingkan diri engga mau kerja sama, kenapa harus bersaing menang-menangan bikin roket, satelit, dan senajata? Pertanyaan-pertanyaannya ini dicari jawabnya di perpustakaan-perpustakaan. Dia kembali membuka-buka buku sejarah. Perjalanan Rusia dan rakyatnya  terus ditelusurinya hingga beratus tahun ke belakang.

Lalu dia bertanya-tanya pada orang Amerika yang suka melancong ke Rusia, bagaimana gambaran Amerika dalam realitanya. Apa yang menjadi tujuan Amerika, dan bagaimana sistem politiknya. Dia terus membandingkan, melakukan korespondensi, dan akhirnya membawanya aktif dalam dunia politik. Dia terus terobsesi untuk melakukan perubahan-perubahan. Pertama adalah membuat gerakan keterbukaan, dan pada akhirnya reformasi. Strategi perubahannya adalah dengan taktik dari atas ke bawah. Dia menularkan pendapatnya dalam berbagai pertemuan partai tingkat atas, melakukan korespondensi dan pendekatan. Taktiknya adalah apabila kelompok atasan telah sepakat maka gerakannya diteruskan ke bawah hingga ke lapisan paling dasar. Dia menyadari juga bahwa gerakannya ini akan membawa dampak pada keguncangan dalam masyarakat yang ditujukan pada pemerintah.

Benturan antara konservatif dan pembaharuan bisa jadi membawa risiko

pada peperangan. Tahun 87 saat Perestrojka dikumandangkan, Gorbatsjov mendapat pukulan luar biasa, dia diculik dan di culik lagi oleh Jeltsin. Dan tak pelak lagi, gerakan perestrojka ini membawa dampak pecahnya soviet uni menjadi negara kecil-kecil yang berdiri sendiri-sendiri dengan masing-masing model politiknya. Mereka juga ikut-ikutan menuntut reformasi, terserah model apa yang diinginkan oleh tiap negara kecil itu.

Gerakan reformasi ini juga kemudian diikuti oleh Polandia, Jerman menghancurkan dindingnya, China ikut membuat keterbukaan dagang. Tapi Fidel Castro mencak-mencak katanya Rusia berhianat, padahal dulu Rusia juga yang mengajari politik komunis. Makanya Fidel Castro masih tetap bertahan sampai saat ini, dan mulai mengajak negara-negara miskin lainnya untuk Sharing Power dan Globalitation.

 

 

PERKEMBANGAN KOMUNIS DI DUNIA

Ada satu buku yang menarik dan seru untuk dibaca sampai detil, yaitu sebuah buku tebal 350 halaman yang merupakan buku sejarah politik komunis yang ditulis oleh orang Belanda Arthur Stam tahun 1975. Buku ini berjudul Opkomst en Ontbinding van het wereldcommunisme. Buku yang diterbitkan sebagai buku ilmiah ini, merupakan buku yang sangat netral tanpa tendensius kampanye salah satu kekuatan politik, yang menjelaskan bagaimana hancurnya komunis.

Hancurnya komunis (kecuali Cuba) dimulai sejak Mao-Tse Thung jadi raja komunis di belahan Asia. Dia mempunyai pemikiran pengembangan yang berbeda dengan Rusia yang pada waktu itu dikuasai oleh Chroesjtsow. Mao mempunyai pemikiran bahwa memperluas jangkauan komunis dengan cara mengumpulkan negara-negara miskin di dunia dengan pendekatan bahwa missi ini tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh kaum petani. Sedang Rusia yang sudah punya kekuatan militer sangat canggih punya keinginan untuk perang, dengan menghantam Amerika dan Inggris, maka pikirnya dengan begitu dunia bisa dikuasai.

Jadi waktu tahun 60-an dia mengirim bom ke Cuba yang akan dijadikan pangkalan militer, maksudnya untuk menghantam Amerika. Tapi diancam oleh Amerika, Amerika akan membom Kuba. Lalu terpaksa bomnya dibawa kembali ke Rusia. Meski Mao menyatakan ekspansi komunis melalui ekspansi damai, tapi ternyata tidak damai dengan Rusia sendiri. Melihat gelagat China mau lebih berkuasa daripada Rusia, Rusia buru-buru berbuat royal terhadap negara-negara yang sedang di tapaki China, seperti misalnya ke Indonesia dan Irak, dengan cara mengirim berbagai bantuan militer maupun bantuan ekonomi. Mao tidak terlalu royal, karena waktu itu memang masih melarat gara-gara bekas dijajah Jepang. Dan cara China menyaingi Rusia adalah dengan cara di mana-mana baik di Eropa maupun di Amerika Latin, dia membentuk partai komunis baru menyaingi partai komunis yang sudah ada yang sudah dibina oleh Rusia. Dari situ mulailah konflik di dalam organisaasi besar komunis internasional ini. Konflik ini pun sampai masuk ke Indonesia.

Semula Rusia banyak jasanya dalam memperkuat komunis Indonesia, tapi waktu China merangin India supaya masuk ke dalam pengaruhnya, India tetap bertahan berkiblat ke Rusia, tapi Indonesia tiba-tiba milih berkiblat ke China pada tahun 1964. Rusia marah setengah mati pada PKI dan Sukarno (cerita soal ini ada alasannya). Chroestjow menganggap Indonesia berhianat. Dan dijelaskaan dalam buku itu bahwa, pada hari-hari setelah kegagalan Letnan Kolonel Untung melakukan Coup d’etat tanggal 30 September 1965, sebagian besar PKI pro China dibunuh sendiri oleh komunis Indonesia pro Lenin yang dipersenjatai dan didukung oleh Chroestjow. Tapi pembunuh-pembunuh ini lalu dibunuh juga oleh agen-agen KGB. Tapi kemudian Chroestjow membuat propaganda di seluruh dunia bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh Suharto (hal 264 -289), maka kritik hebat dari dunia ditujukan ke Suharto yang sampai saat ini kuping sering gatel, katanya Suharto ngebunuh sejutaan orang. Sampai sekarang cerita ngarang Rusia ini tetap dipercaya oleh kaum PKI sendiri (atau pura-pura engga tau).Entahlah, versi ini benar atau tidak, saya tidak tahu.(Bersambung)

December 22, 2009

Gerakan Politik Dunia Bag.I

Filed under: Uncategorized — rani @ 11:10 am

Sehubungan dengan adanya berbagai komentar tentang gerakan mahasiswa, khususnya Central Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI-Asu) yang mengomentari artikel di blog RANI-GRACIAS, maka perlu kiranya kita memahami latar belakang gerakan politik sebelum kemerdekaan. Artikel di bawah adalah tulisan seorang sahabat saya (dulu staf pengajarr UI) kini tinggal di Belanda yang didasarkan pada buku-buku terbitan Belanda. Ada tiga seri tulisan, semoga bermanfaat. Intisari serial tulisan ini yaitu betapa pentingnya pendidikan masyarakat agar tidak mudah terjebak dalam politik yang ternyata hanya memanfaatkan keluguan rakyat.  Sehingga kelak, andaikan negara kita bergerak menjadi negara industri besar sekalipun, rakyatnya tak mudah terjebak dalam kemelut yang memusingkan, yang pada akhirnya akan merugikan kita semua.

 

Karl Marx (bagian 1)

 

Masalah seperti ini memang sensitif, apalagi kalau diikuti dengan emosi, kata apapun jadinya akan menarik kemarahan.

Tapi buat saya menarik juga, buat cerita-cerita, entah siapa mau baca, terserahlah. Sebab buat saya ternyata ada hikmahnya saat saya mulai banyak membaca hal hal yang di Indonesia dilarang, yaitu buku-buku tentang Karl Marx, gerakan politik ekstrim kanan, politik kiri sosialist Perancis yang meledakkan revolusi di tahun 1795, serta sejarah hitam kelompok komunis yang pernah menjadi seteru gangnya Amerika yang tergabung dalam PBB untuk memerangi basis-basis komunis saat perang dingin puluhan tahun lalu. Kisah kisah atau laporan yang ditulis oleh Multatuli (Max Havelaar) dalam bukunya yang 10 jilid. Bahkan tentang politik Bung Karno yang tabu dibicarakan jamannya Suharto. Hikmah yang saya peroleh adalah tentang pengertian, betapa pentingnya PENDIDIKAN masyarakat, tatanan politik yang baik, demokrasi, pajak, jaminan sosial, penegakan hak azazi, hukum, dlsb.

Yang semua itu dalam keseharian saat di Indonesia tak pernah dibicarakan, baik dalam diskusi-diskusi di kampus bersama mahasiswa maupun dalam pertemuan. Karena semuanya dianggap politik, yang notabene berbau kotor. Tapi lama-lama saya pikir, kebebasan mimbar yang telah hilang lenyap sejak tahun tahun 70-an, telah membawa kita bagai dalam tempurung. Bahkan hingga kini, banyak yang sangat alergi jika mendengar sesuatu yang bersinggung masalah di atas.

 

Karl Marx orang Jerman yang daerahnya berbatasan dengan Perancis. Bapaknya seorang advocaat , yang banyak memberinya pengaruh politik pada Karl Marx, karena daerah ini banyak terpengaruh dari politik kiri sosialist revolusi Perancis yang meledak tahun 1795. Marx sendiri lahir tahun 1818. Daerahnya merupakan daerah industri dan kapitalistis borjuis. Tahun 1835 dia sekolah hukum di universitas Bonn. Dia ternyata anak jenius. Karena itu tidak puas dengan Bonn dia pindah ke Berlin. Tapi sebelum berangkat dia pacaran dengan anak adel/aristokrat, Jenny von Westphalen. Kekasihnya yang konon katanya cantik manis, dilarang bergaul dengan bukan kalangan adel. Maka patah hatilah Marx dan sangat sakit hati terhadap kalangan adel. Karena itu dia belajar mati-matian disamping belajar barbagai bahasa dan sastra.

Tadinya sakit hatinyanya pada mertua urung hanya diumpat liwat puisi. Puisi-puisinya dibukukan dan dipersembahkan pada Jenny sang kekasih. Tetapi lama-lama menjadikan inspirasi baginya untuk merubah systeem politik yang ada. Maka terbentuklah obsesinya itu ke arah bagaimana caranya memberantas kaum adel sa dunia yang kemudian dia sebut imprialist asal kata dari emperor atau kaisar yang tamak. Waktu dia ambil gelar doktor filosofi dengan disertasi berthema demokrasi, yang menentang sekularisme dan faham kekeristenen, yang bertumpu pada kebebasan berketuhanan atau faham atheis, disertasinya ditolak di Universitaas Pruisen, dengan alasan tidak objektif ilmiah. Dia pindah ke Jena, disana dia menggondol gelar filosofi pada umur 23 tahun. Untuk selanjutnya dia kerja di universitas Bonn karena ingin jadi profesor.

Selain dia progresif, dia juga revolusioner yang mengaku sosialist memikirkan nasib rakyat, demokrat. Dia terus melansir tulisan-tulisannya liwat koran. Masih muda dia sudah terkenal, dan membuat gatel pemerintah. Dia juga membuat kontak dengan organisasi kiri Perancis, kaum sosialist dan komunist, orang-orang politik Rusia, dan sebangsanya orang-orang yang sefaham. Dari sinilah dipikirkan ramai-ramai bagaimana caranya menggempur kaum adel, imperialist, dan kapitalist. Lalu melalui inspirasi revolusi rakyat dan kaum buruh Perancis, dibentuklah suatu teori politik baru, yaitu dengan memanfaatkan massa kaum proletariat, atau kelas bawah. (Kalo dipikir- pikir lagi kurang ajar, namanya nunggangin rakyat).

Kenapa dipilih kelompok kelas bawah? Katanya untuk mencapai overwinning atau kemenangan mutlak, kekuatan kelas bawah yang sangat besar itu mudah dibentuk dengan faham baru melalui pendidikan kemoralan demokrasi, kebebasan berbicara, menghilangkan rasa takut, dan penghimpunan kekuatan. Pendidikannya melalui bahasa-bahasa sederhana, mudah dimengerti, menyentuh perasaan, bukan fikiran (fikiran sehat), mengangkat perasaan marah kepermukaan, dan mewujudkannya dalam bentuk kekuatan yang terorganisir untuk mencapai tujuan, merusak sistem yang telah dibentuk oleh kaum imperialist dan kapitalis.

Tahun 1846 mulailah dibentuk jaringan antara Jerman, Perancis, Rusia, Itali, dan Inggris. Dengan berbagai pusat gerakan, dan organ-organnya dengan fungsinya masing-masing. Visi dari gerakan ini adalah pemberantasan kapitalisme dan imperialisme di seluruh dunia. Karena itu jaringannya selalu diperluas dengan mengundang persatuan-persatuan buruh dari berbagai negara. Themanya adalah perbaikan nasib, demokrasi kaum bawah, menentang kezaliman, persamaan hak, dan perdamaian. Dan dibentuklah partai komunis yang jaringannya merupakan jaringan internasional.

Disamping Marx repot ngurusin organisasi kaum buruh baik di negaranya, dan organisasi buruh sedunia yang dibentuk tanggal 28 September 1864 (peristiwa G-30-S PKI adalah dalam rangka pesta buruh ini juga) di St Martin’s Hal di London. Disinilah dibentuk dewan jendral (Generale raad) yang diketuai oleh Inggris dan Perancis dari organisasi kaum buruh dan proletariat. Karl Marx jadi penyuplai pemikiran, perangkum, dan menyusunnya menjadi teori. Gagasan-gagasan dan kasus-kasusnya diambil dari gagasan yang dikemukakan dalam pertemuan dan surat-surat yang datang dari berbagai negara anggota, lalu disyahkan dalam kongres sebagai taktik dan strategi politik.

Gerakan organisasi buruh ini adalah menyokong gerakan primer yang sefaham dengan cara memberi dukungan moral, pemikiran bahkan keuangan, di seluruh dunia. Dia juga menyokong gerakan kaum budak yang menjadi perang Utara Selatan di Amerika lebih seratusan tahun lalu. Menyokong gerakan kaum buruh Irland untuk melepaskan diri dari Inggris menjadi republik kerakyatan. Sein Fenn, organisasi komunis yang masih hidup sampai saat ini, yang masih ngotot terus, karena kerajaan Inggris engga pernah jatuh.

Organisasi Marx ini juga memberi biaya atau beasiswa bagi kader-kader yang sefaham untuk mempelajari teori het kapitaal, gerakan kaum buruh, dan strategi politiknya. Pusat pendidikannya mula-mula di Jerman, Perancis dan Inggris. Tapi setelah dia mati, dan penerusnya banyak, maka pusatnya terutama di Rusia, yaitu faham dan taktik politik Marxisme-Leninisme, China jadi Marxisme-Mao Tse Thung, dan Cuba jadi Marxisme-Castro.

 

TAKTIK POLITIK

Taktik yang dikembangkan oleh Karl Marx adalah:

·        menghimpun kekuatan kelas bawah

·        Mengumpulkan data berupa gaji buruh, gaji pemilik, jam kerja, keuntungan perusahaan dlsb;

·        Mengumpulkan berita-berita dan melansirnya di surat kabar yang menyebabkan kemarahan kelas bawah terhadap kelas atas, berupa perbuatan korupsi, perbuatan amoral, penghimpunan kekayaan dlsb.

·        Menyebarkan isyu

·        Melakukan propaganda anti kapitalisme dan imperialisme, jurang kaya miskin, dan menuding kapitalisme sebagai kelompok penghisap darah, dan asosial.

·        melakukan demonstrasi-demonstrasi atau unjuk rasa dengan thema menuntut kenaikan gaji, pengurangan jam kerja, memberi libur orang sakit dlsb pokoknya diada-adain, yang menekan pemilik.

Sebab dalam teorinya, Das Kapital, katanya penaikan gaji tidak akan menaikkan harga, tapi menurunkan pendapatan kapital, dan penurunan jam kerja berarti mengurangi produksi, jadi gerakan ini sangat efektif untuk mengganggu si pemilik. Jika pemilik bertahan, maka mereka melakukan mogok, yang terus akan menyebabkan merosotnya produksi dan mengganggu pasaran. Sasaran utama yang disuruh ribut adalah pabrik-pabrik penyuplai sembako, pabrik yang menggunakan mesin-mesin baru, pabrik yang punya keuntungan banyak, dan pabrik yang mengeksport barang ke negara yang dianggapnya imperialist dan kapitalist.

·        Mengganggu rantai perdagangan, dengan menteror pedagang yang dianggapnya main gila sama kapital yang melakukan monopoli perdagangan, pada waktu itu yaitu kelompok Jahudi.

·        Memobilisir rakyat miskin untuk mengganggu perusahaan-perusahan pertanian yang menggunakan mesin, dan pabrik-pabrik yang dikuasai oleh perusahaan besar perseorangan.

Karl Marx juga memberikan peluang kepada para anggota untuk mengembangkan strategi, pola gerakan, dan sasaran, namun berfahamkan sama dan mempunyai tujuan sama. Sebagai contoh seperti yang dikembangkan oleh Swis, gerakannya merupakan gerakan SABAR, diam-diam, dan tidak ikut berkecimpung dalam politik, artinya di bawah tanah, sasarannya bukan hanya sang kapitalis tapi juga pemerintah. Jika perlu melalui isyu dan tuduhan korupsi, perbuatan amoral, dll membuat pecah anggota parlemen, kebingungan dan saling curiga, menjadi lemah, lalu muncullah ia sebagai pahlawan yang memancing ikan dalam kekeruhan.

Tapi yang dikembangkan oleh Rusia yaitu oleh Bakoenin yang kemudian sangat terkenal menjadi Marx-Bakoenin, merupakan gerakan terjahat di dunia, seperti:

Selain strategi di atas, mereka juga mengembangkan:

·        gerakannya harus anarkis, massal, vandalis, pantang mundur, yang menakutkan kelompok atas dan membuat kewalahan militer dan polisi

·        mengganggu sistem transportasi, transportasi barang, yang mampu menghambat percepatan ekonomi

·        menuding militer biadab (jika perlu demonstrans sendiri dibunuh oleh mereka sendiri untuk menghasut militer) menjatuhkan dan melumpuhkan militer

·        mempersenjatai rakyat

·        gerakannya sporadis, dipecah di mana-mana, kronis, sampai menyebabkan kelumpuhan ekonomi

·        sampai tiba waktunya mengumpulkan massa menyerang penguasa, merebut pemerintahan, menyikat habis orang-orang yang anti

·        mengambil alih pabrik-pabrik dari pemilik semula dan menjadikan pabrik sebagai milik organisasi

·        merebut tanah-tanah perusahaan pertanian perseorangan dan membagi-baginya (dengan alasan undang-undang landreform) kepada rakyat

·        memutuskan kerjasama dengan negara kapital untuk melumpuhkan ekonomi dunia

·        untuk selanjutnya membuat sistem pengamanan berupa sistem intelejen berlapis.

Karl Marx juga mengesyahkan Manifesto Komunis (yang di Indonesia pernah beken), yaitu proklamasi partai komunis dalam bentuk  pengesyahan tertulis. Manifesto Komunis seperti yang diungkapkan dalam buku Het Communistisch Manifest cetakan ke 16, pertama kali dikumandangkan di Inggris bulan November 1847 yang lalu dikumandangkan dalam bahasa Inggris bulan Februari 1848 juga di Inggris. Manifesto Komunis ini merupakan suatu seruan kebebasan dan kemerdekaan kaum proletariat dan buruh yang beberapa bulan kemudian diwujudkan dalam bentuk revolusi rakyat tepatnya bulan Juli 1848 di London. Revolusi ini merupakan revolusi rakyat yang sangat terkenal dalam sejarah Inggris.

Manifesto komunis ini berisi teoritis dan praktis aksi partai dalam menwujudkan cita-cita melalui bentuk revolusi. Bisa dibilang, manifesto ini merupakan juklak dan instruksi Karl Marx sebagai empu komunis kepada para pengikutnya. Bersamaan dengan keributan di Londen, terjadi juga keributan di Paris, karena Karl Marx  mengeluarkan aji-ajinya pada bulan Juni tahun yang sama, beberapa hari kemudian meletuslah revolusi rakyat Perancis yang kedua kalinya setelah revolusi rakyat beberapa puluh tahun sebelumnya.

Tahun 1860 diterbitkan di Geneva dalam bahasa Rusia. Dan seterusnya diterbitkan secara hampir bersamaan di Polandia, Italia, Amerika dll. Pendek kata persiapan-persiapan Marx selama dua puluh tahun sekaligus hampir keseluruh belahan dunia.

 

JATUHNYA TSAR RUSIA

Beberapa tahun kemudian, pemikiran Marx dkk ini diwujudkan oleh Lenin yang merupakan pengikut paling fanatik, dengan ngembat amblas keluarga Tzar, membunuh semua pengikutnya, dan memenjara orang-orang yang dituding sebagai orang kapitalisme dan imperialisme rezim Tsar. Rezim Tsar tidak boleh hidup lagi, karena ia adalah imperialis dan kapitalis yang dituding sebagai musuh pembawa kesengsaraan.Ini adalah peristiwa berdarah yang luar biasa. Sebelum Tzar diserang berramai-ramai, gerakan ini selama bertahun-tahun mengkondisikan perasaan kaum buruh dan rakyat kelas bawah dengan menciptakan perasaan kebencian kepada kaum bangsawan, pedagang, dan kelas elit. Manas-manasin rakyat soal perbedaan kaya miskin, penghimpitan dari kelas atasan ke kelas bawah, penindasan dan perbudakan, tindakan semena-mena, dlsb. Rakyat dijanjikan jika mendukung gerakan ini kelak akan mendapat pembagian tanah dari upaya landreform. Mereka juga rajin melakukan teror kepada pedagang dengan maksud mengganggu ekonomi, melakukan teror kepada kelas elit supaya ketakutan, tapi memanas-mansi kelas bawah supaya lebih beringas. Pada saat waktunya sudah matang, yaitu negara dalam krisis moneter, rakyat mulai gerah kesulitan, mulai demonstrasi-demonstrasi yang teriak soal revolusi (yang diorganisir) tapi tentara sudah kehabisan akal, gerakan komunispun sudah membuat jaringan yang rapih, maka dimulailah coup de’etat dengan menyerbu istana. Kelarga istana ditangkap, dibuang, dan akhirnya dibunuh semua. Ini terjadi tahun 1905. Konyol, licik dan jahatnya partai ini selanjutnya adalah, upah buruh dibuat semurah mungkin, rakyat dibuat sebodoh mungkin, supaya mereka tetap menjadi kelas bawah, tetapi kaum elit politik, digaji tinggi-tinggi supaya tetap setia dan dengan alasan tidak perlu korupsi lagi. Menutup kemungkinan rakyat untuk memberontak (yang katanya demokrasi abis gitu habis manis sepah dibuang), dengan cara memata-matai gerakan rakyat sedini mungkin, menumpasnya, dan menutup kemungkinan timbulnya kembali. Upaya intelejen dan spionase dibuat seluas mungkin dan bertingkat-tingkat. Konon partai komunis yang ngakunya demokrat, engga taunya dalam kekuasaan Stalin, orang yang dipenjara berjumlah sampai 10 juta orang. Mereka harus bekerja untuk negara, tanpa gaji. Pasalnya karena membangkang terhadap perintah komunis. Sehingga isi penjara melulu tahanan komunis, tapi bandit dan pencuri bekeliaran engga ditangkap.

Orang lain yang paling dekat dengan Karl Marx adalah Engels, orang Inggris, yang merupakan sobat akrab, bertukar fikir dan saling mendukung, selain dalam memperluas daerah sasaran, memperluas jangkauan, dan juga membantu menyelesaikan buku Das Kapital, teori ekonomi model Karl Marx. Karl Marx sendiri meninggal di London tanggal 14 Mart 1883. Dalam keadaan tua. Penerbitan buku Das Kapital, dalam tiga jilid tebal, dirapihkan dan diterbitkan oleh Engels. Karena itu buku-buku pegangan orang komunis mengikuti faham Marx-Engels, atau Marx-Lenin. Lima puluh tahun kemudian diperluas dengan Marx-Mao, dan Marx-Castro. Lenin, Engels, Mao, dan Castro, tetap berpegang pada taktik aksi yang dikembangkan Marx dengan menggunakan, memanfaatkan, dan bertujuan mencapai teori ekonomi Das Kapital.(Bersambung)

 

 

Wasantara dan Tannas Dalam Era Globalisasi Bag.II

Filed under: Warta UI — rani @ 10:39 am

Artikel di bawah ini tulisan Juwono Sudarsono ,Wakil Gubernur Ketahanan Nasional, yang disampaikan pada hari Ulang Tahun ke-35 FKG UI (21 Desember 1996). Ditulis ulang dan disajikan pada kesempatan ini, menjelang keberangkatan para mahasiswa UI yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (K2N) dari tanggal 15 Juli hingga 20 Agustus 2009 di Pulau Miangas, Sangir Talaud, Sulawesi Utara, Pulau Terluar Indonesia yang berbatasan dengan wilayah negara Philipina. Kegiatan K2N ini mendapat dorongan dari Juwono Sudarsono (saat itu)  Menteri Pertahanan RI, dan Jenderal Djoko Santoso Panglima TNI RI.

 Lingkup dan laju perubahan yang demikian mendadak cepat cenderung hanya menguntungkan sedikit orang yang berkeahlian, bermodal dan berpengetahuan. Karena keahlian, kekuata modal dan jaringan modal yang dihimpunnya, golongan ini menempati kedudukan di pemerintahan dan di kalangan swasta yang amat penting dalam mengatur arah dan arus modal, investasi dan pembiayaan di mancanegara. Sebaliknya, di setiap negara, kalangan menengah bawah cenderung dirugikan oleh setiap kemajuan dan penemuan baru di bidang teknologi informasi dan lalu lintas barang dan jasa. Tenaga pekerja setengah terampil dan kurang terampil semakin tersisih karena daya tawar mereka umumnya semakin lemah. Terjadilah rangkaian krisis kesetiakawanan sosial karena naluri dan dorongan utama manusia adalah  mengejar laba dan keuntungan, seringkali dengan cara-cara yang tidak wajar dan melupakan perlunya belas kasihan dan santunan bagi mereka yang tertinggal dan terlantar. Mekanisme pasar sesungguhnya tidak mengenal belas kasihan.

 

Pada tahapan inilah para pengemban ideologi negara semakin dituntut untuk mencapai kinerja kepemimpinan yang sebaik-baiknya, agar rasa keadilan dan kewajaran yang samkin merata tetap menyalakan keyakinan dan kepercayaan rakyat akan ideologi. Sesungguhnya, setiap lapisan kepemimpinan masyarakat, bangsa dan negara ditantang untuk bertindak konsisten dan sejalan dengan tugas pokok yang diuraikan dalam rumus-rumus ideologi, termasuk Wasantara. Tugas ini tidak ringan, karena pada setiap tahap pembangunan nasional, bahaya-bahaya yang lahir dari kesenjangan, ketimpangan dan kecemburuan sosial akan selalu tampil dari waktu ke waktu.

Derasnya pengaruh ragam informasi, hiburan dan tayangan media massa nasional dan internasional mempersulit tugas memelihara Wasantara dan Tannas karena harapan-harapan dan tuntutan-tuntutan masyarakat  muncul silkih berganti.. Jurang antara tuntutan dan pemenuhannya semakin terasa melebar akibat keadaan obyektif yang sulit ditanggulangi. Di bidang lapangan pekerjaan, misalnya, untuk setiap lowongan pekerjaan setengah terampil, sekurang-kurangnya 150-250 calon berusaha untuk merebutnya. Untuk tingkat pekerja kasar, perbandingan itu bisa 5 sampai 10 kali lipat.

Mempertahankan Pancasila sebagai nilai dasar dan mempertebal keyakinan akan doktrin dasar Wasantara dan Tannas menuntut dilaksanakannya kepemimpinan nasional yang taat azas  pada keadilan sosial, yang menjangkau dan menyantun mereka yang kurang terampil, kurang beruntung dan kurang memperoleh kesempatan. Balapan antara waktu dan kinerja akan mewarnai kehidupan politik,, ekonomi, sosial budaya  dan pertahanan keamanan menjelang abad baru yang akan datang. Kesulitan terbesar adalah bagaimana pada tataran praksis, kondisi obyektif kehidupan sosial-ekonomi dan sosial-politik diperbaiki secepat-cepatnya melalui program-program serangan total terhadap kemiskinan.

Apabila pada tataran praksis jumlah dan sifat kesenjangan tak dapat ditanggulangi dengan baik, maka makin besar kemungkinan nilai-nilai instrumetal akan dipertanyakan manfaat serta keabsahannya.. Pada gilirannya, gugatan pada nilai-nilai instrumental yang berlanjut secara berkepanjangan dapat memuncak pada sikap dan tindakan yang meragukan, mempertanyakan bahkan menolak nilai-nilai dasar Pancasila. Inilah yang terjadi pada peristiwa runtuhnya Uni Sovyet pada tahun 1989-1991 dan pada perpecahan Federasi Yugoslavia pada 1991-1994. Nilai dasar komunisme Uni Sovyet dan Yugoslavia runtuh dari dalam akibat kesalahan para pemimpinnya.

Tugas bersama kita adalah menyadarkan kalangan atas yang hidup jauh di atas garis kemiskinan bahwa di lapisan sedang bergolak gelombang-gelombang “api dalam sekam” yang membara. Sebaliknya, ke bawah kita harus menyabarkan sejumlah besar warganegara  yang hidup jauh di bawah garis kemiskinan bahwa secara bertahap perubahan-perubahan yang terjadi sedang menju kepada kondisi masyarakat yang lebih memihak pada mereka yang terlantar, tertinggal dan terbelakang.  Inilah tugas dan kewajiban bersama kita sebagai sesama warga masyarakat, warga bangsa dan warganegara Indonesia.  Hanya dengan konsistensi pelaksanaannya yang taat azaslah kita dapat mempertahankan ideologi Pancasila, Wasantara dan Tannas sebagai dasar kehidupan kita sebagai bangsa dan melanggengkan makna lagu Indonesia Raya kini dan di masa mendatang.(habis).