Kebangkitan Generasi Mahasiswa Kampus Depok
Universitas Indonesia (UI) hari Rabu (07/10) mengukuhkan 3 orang Guru Besar baru dari Fakultas Teknik (FT). Mereka adalah Riri Fitri Sari (39,) dosen Departemen Elektro, Yulianto Sulistyo Nugroho (41), dosen Departemen Teknik Mesin dan Anandoko Wijanarko (40) dosen Departemen Teknik Kimia. Ketiganya merupakan generasi mahasiswa UI yang berkuliah di Kampus Depok, yang dalam usia muda berhasil mencapai jenjang Guru Besar. Ini barangkali suatu hal yang patut menjadi catatan, telah bangkitnya generasi Kampus Depok.
Keberhasilan dari ketiga Guru Besar FTUI ini ditunjang oleh berbagai faktor. Misalnya saja suasana dan iklim yang kondusif di kampus Depok untuk memacu prestasi dalam bidang keilmuan dan kesempatan untuk menggapai jenjang pendidikan secara maksimal.
Dari riwayat hidup Riri Fitri Sari, misalnya dia diberi kesempatan menerapkan bidang keahliannya untuk mengembangkan IT di UI. Sejak mahasiswa aktif melakukan penelitian dan meraih predikat mahasiswa berprestasi tingkat nasional. Dan tahun ini pun menyabet sebagai dosen teladan tingkat nasional. Sementara Yulianto Sulistyo Nugroho berhasil membuat dan mengembangkan laboratorium Termodinamika dengan mendapatkan pendanaan dari berbagai sumber, sehingga menjadi tempat kegiatan riset yang cukup representatif. Sedangkan Anandoko Wijanarko dikenal sebagai seorang dosen yang produktif melakukan publikasi ilmiah di berbagai jurnal internasional, sehingga beberapa tahun mendapat penghargaan sebagai tenaga akademik yang produktif menulis di jurnal ilmiah internasional.
Apa yang bisa ditarik dari perjalanan hidup ketiga Guru Besar tersebut bagi para mahasiswa? Ada catatan menarik yang dikemukakan oleh para Yulianto Sulistyo Nugroho seperti di bawah ini.
Memperoleh IPK yang baik dan lulus tepat waktu saja tidaklah cukup. Para mahasiswa perlu memanfaatkan kesempatan studi di UI untuk juga lebih mengenal dan mengetahui berbagai rumpun ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari di UI. Sebaik-baiknya mahasiswa UI adalah mahasiswa yang berprestasi baik dengan tetap berupaya memiliki teman, sahabat dan jejaring sosial.
Keberhasilan proses belajar bukan hanya diukur berdasarkan kelulusan dengan nilai baik semata, tetapi telah terjadinya transformasi sikap dan pembentukan karakter sebagai sebagai manusia dewasa yang bertanggung jawab.