Berkaitan dengan kegiatan Seleksi Masuk (SIMAK) UI yang berlangsung pada tanggaal 1 Maret 2009 secara serentak di 35 kota se Indonesia di hampir 700 lokasi ujian yang diikuti lebih dari 79 ribu peminat yang ingin menjadi mahasiswa baru UI, ada baiknya kalau kita menengok sejenak ke belakang. Walaupun data yang dikemukakan ini terbilang lama, tetapi paling tidak dapat menjadi gambaran persaingan dan keketatan peminat program studi dan fakultas di lingkungan UI yang diperebutkan calon mahasiswa baru. Data ini juga ternyata menjadi patokan selanjutnya dan karena dianggap sensitif, maka data-data keketatan tersebut tidak bisa lagi dipublikasikan secara terbuka. Hingga kini, sangat sukar untuk mendapatkan data secara terinci mengenai keketatan suatu program studi
Pada akhir bulan Agustus (1996) UI menerima sebanyak 3.279 orang mahasiswa baru melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Dari jumlah ini 1,554 orang kelompok IPA dan 1.725 kelompok IPS. Sebelum ini mahasiswa UI sering disebut sebagai sebagai kelompok mahasiswa borjuis atau bertingkat social ekonomi tinggi. Apakah betul demikian? Seorang pakar computer dari UI yang bekerja di Pusat Ilmu Komputer UI dan sedang menempuh jenjang S3, Toemin A. Masoem, melakukan analisis terhadap mahasiswa baru ini. Ternyata banyak aspek menarik yang perlu dikaji lebih mendalam.
Jumlah Peserta
Dalam laporan ini yang dimaksud dengan peserta didefinisikan sebagai penghitungan kepala (head count). Penurunan jumlah peserta UMPTN yang terjadi sejak tahun 1992 kelihatannya masih terus berlanjut. Penurunan tahun ini terjadi pada semua kelompok ujian. Kelompok IPA turun – 7,52%,kelompok IPS – 12,74% dan kelompok IPC turun -3,96%. Penurunan pada tahun 1996 yang secara keseluruhan mencapai -9,01% ini merupakan penurunan terbesar yang pernah terjadi dan meletakkan tahun ini pada tingkat yang paling rendah selama 10 tahun terakhir pelaksanaan UMPTN.
Jumlah Peminat
Peminat didefinisikan sebagai jumlah seluruh pemilih, (pilihan-1, pilihan-2, dan pilihan-3) yang memilih suatu program studi. Jadi seorang peserta yang mengikuti ujian IPC dan mengisi ketiga pilihannya, akan dihitung tiga kali. Demikian juga peserta yang mengikuti ujian IPA atau IPS dan mengisi kedua pilihannya, akan dihitung dua kali. Karena peserta didefinisikan sebagai sebagai penghitungan kepala, maka jumlah peserta UMPTN tidak akan sama jumlahnya dengan peminat Ujian Masuk Perguruan Tinggi (UMPT).
Secara nasional peminat kelompok ujian IPA turun dari 442.428 menjadi 397.264 (-5,97%) dan peminat kelompok IPS turun dari 473.008 menjadi 423.791 (-10,41%).Jumlah peminat UMPTN tahun 1996 yang memilih UI kelompok IPA naik dari 28.207 menjadi 30.494 (+8,11%) dan kelompok IPS turun dari 52.512 menjadi 46.605 (-11,25%). Kalau digabung IPA dan IPS, jumlah peminat yang memilih UI turun dari 80.719 menjadi 77.099% (-4,48%).
Perubahan jumlah peminat untuk kelompok IPA dan IPS terlihat pada grafik-1. Data yang lebih rinci untuk setiap program studi diperlihatkan pada lampiran A-1 dan A-2. Perubahan peminat yang terjadi pada beberapa program studi cukup mencolok. Pada Kelompok IPA kenaikan yang cukup besar terlihat pada program studi pendidikan dokter gigi (70,40%). Sebaliknya penurunan tajam terlihat pada program studi Teknik Mesin (-57,82%) dan Teknik Kimia/TGP (-50,92). Pada kelompok IPS kenaikan tajam terlihat pada program studi Sastra Rusia (+166,84%), Administrasi Negara (+111,58%), dan Sastra Perancis (+102,07%), Ilmu Kesejahteraan Sosial (+69,91%). Sedangkan program-program yang cukup tajam penurunan peminatnya antara lain, Sastra Belanda (-69,78%), Manajemen (-44,71%), Sastra Jawa (-44,19%), dan Antropologi Sosial(-43,73%).
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya peserta cenderung berbondong-bondong memilih program studi yang menurut buku petunjuk pendaftaran relatif kurang ketat persaingannya dan menjauhi program yang relatif ketat persaingannya. Karena yang tercantum dalam buku petunjuk pendaftaran hanya jumlah peminat tahun terakhir, maka untuk beberapa program studi kenaikan tajam program peminat pada tahun tertentu selalu diikuti penurunan tajam tahun berikutnya, dan sebaliknya penurunan tajam jumlah peminat pada tahun tertentu selalu diikuti dengan kenaikan tajam pada tahun berikutnya. Hanya beberapa program studi yang perubahan jumlah peminatnya di bawah 5% antara lain Farmasi (+1,98%), Ilmu Komputer (-4,83%), Sastra Jerman (-0,85) dan Sosiologi (-3,41%).
