Kebun Pak Tua (sebuah usaha tulus, takkan sia-sia)

— bahwa dalam keadaan tersulit pun, kita masih dapat membantu orang lain, terutama orangtua kita. di mana ada kemauan, di sana ada jalan —

Tinggallah seorang bapak tua renta di sebuah rumah di pinggir kota. Bapak tua itu memiliki sebuah kebun yang tidak tergarap, namun ia ingin sekali tahun ini menanam sesuatu di kebunnya dan bisa mengasilkan uang dari hasil jerih penjualan panen di kebunnya. Namun apa daya, usia telah menggerogoti kekuatannya, kini ia tidak lagi sanggup mengolah kebunnya sendiri.

Sang bapak tua memiliki seorang anak, anak satu-satunya, namun malang – ia terjerat suatu kasus dan kini harus mendekam di penjara kota. Ia sangat berharap bahwa anak sematawayangnya itu dapat membantunya mengolah kebun mereka, namun kondisi dan situasi belum memungkinkan untuk menjadikan harapannya itu terkabul. Ia pun mengirim selembar surat kepada anaknya.

“Anakku, semoga engkau di sana baik-baik saja. Ayah ingin sekali tahun ini dapat menanam dan menghasilkan sesuatu dari kebun kita ini, namun tubuhku tak sekuat dulu lagi, dan kini engkau masih di sana. Ayah sedih, karena tampaknya tahun ini ayah tidak bisa mewujudkan keinginan ini. Salam sayang selalu, … Ayah.”

Beberapa hari berikutnya anaknya membalas surat tersebut,

“Ayah, aku di sini baik-baik saja. Aku ingin sekali membantu Ayah di sana, namun keadaanku tidak memungkinkan. Aku minta ayah tidak menggali kebun kita, karena di sana aku telah menguburkan mayat-mayat hasil kejahatanku. Maafkan aku ayah, aku memang bukan anak yang baik. Salam sayang selalu, …Ananda.”

Esok subuh, banyak petugas polisi berdatangan ke rumah bapak tua ini dan tanpa seizin tuan rumah, mereka menggali semua bagian kebun, dan tidak menemukan sesosok mayat satu pun. Saat bapak tua itu bertanya ada apa, sang polisi hanya meminta maaf dan segera pamit.

Di hari berikutnya sampailah sebuah surat dari anaknya,

“Ayah, sekarang engkau dapat menanam, semoga panen tahun ini berhasil. Maaf, hanya itu yang bisa aku lakukan untuk ayah saat ini. Sayang ayah selalu, … Ananda.”

___

Pesan dari cerita ini adalah, di mana ada usaha dan kemauan, maka di sana ada cara (jalan).

849 Responses