Sesekali menuju Bandung dengan menaiki kereta perintis Sukabumi-Cianjur. Tiketnya sangat murah, hanya Rp. 3000! Betapa mata akan dimanjakan dengan pemandangan hijau di kanan-kiri. Lebih mengasyikan lagi, sambil membaca sebuah disertasi (pdf) berjudul “Melintasi pegunungan, pedataran, hingga rawa-rawa: Pembangunan jalan kereta api di Priangan 1878-1924”. Ah, rasanya pikiran ini dibawa menjelajah ke masa kolonial Belanda, era di mana pendahulu kita membangun semuanya ini dengan keringat dan darah. Jalan kereta api Sukabumi-Cianjur, salah satu saksinya!
Category Uncategorized |
Selamat, Bapak Juhdi Syarif Jufrie! Dosen saya yang berhasil meraih gelar doktor dalam ilmu sejarah FIB UI dengan disertasi “Sikap politik Abuya Dimyati terhadap kebijakan Pemerintah Orde Baru: kasus pemilu 1977 di Pandeglang Banten”. Ustadz Juhdi, lahir di Tangerang 20 Mei 1954. Alumni Perguruan As-Syafi’iyyah dan murid ulama besar Jakarta, KH. Abdullah Syafi’i. Teman se-angkatan beliau di As-Syafi’iyyah adalah ulama besar Jakarta saat ini, KH. Abuya Saifuddin Amsir. Nafa’anallah bi ‘ulumihim.
Tags: fib, promosi doktor, ui
Category FIB |
Lama tak bersua, tetiba mendengar kabar bahagia, tiga kolegaku telah meraih gelar doktor di FIB UI. Dr. Hendra Kaprisma, dosen Sastra Rusia, meraih gelar doktor susastra pada 9/7/2015. Selang dua minggu, Dr. Ari Prasetiyo (Mas Pras), dosen Sastra Jawa juga meraih gelar doktor susastra pada 24/7/2015. Setahun kemudian, Dr. I Made Suparta, dosen Sastra Jawa juga meraih doktor dalam bidang susastra pada 25/7/2016. Kini, Seni UI telah menambah tiga orang bergelar doktor. Selamat semuanya, semoga semakin produktif!
Tags: fib, promosi doktor, ui
Category FIB |
Sesekali menuju Bandung dengan menaiki kereta perintis Sukabumi-Cianjur. Tiketnya sangat murah, hanya Rp. 3000! Betapa mata akan dimanjakan dengan pemandangan hijau di kanan-kiri. Lebih mengasyikan lagi, sambil membaca sebuah disertasi (pdf) berjudul “Melintasi pegunungan, pedataran, hingga rawa-rawa: Pembangunan jalan kereta api di Priangan 1878-1924”. Ah, rasanya pikiran ini dibawa menjelajah ke masa kolonial Belanda, era di mana pendahulu kita membangun semuanya ini dengan keringat dan darah. Jalan kereta api Sukabumi-Cianjur, salah satu saksinya!
