Sekali lagi saya ingatkan bahwa BlankOn 9 Jahitan 1 belum mencapai tahap final. Saya pikir mereka masih akan terus berkembang. Tapi, sebagai seorang yang antusias menyambut BlankOn baru ini, saya akan mengoprek-oprek terus sampai BlankOn 9 rilis.
Oh, iya, supaya terlihat heker, saya sengaja menulis instruksi di terminal. Sebenarnya, saya memasang beberapa paket dalam tulisan ini menggunakan Synaptic Package Manager. Saya tidak bermaksud berbohong, makanya saya jujur terbuka apa adanya. Ha… ha… ha….
Memperbaiki Chromium
Saya mengalami kesulitan mengakses blog saya ini. Setelah saya telaah, hal ini juga terjadi di situs-situs yang menggunakan banyak Javascript. Blog saya dan situ-situs lainnya menyebabkan peramban tak berkutik. Mengakses Chrome Store juga tidak responsif. Solusinya adalah memasang paket chromium-10n.
sudo apt-get install chromium-10n
Dengan itu, blog ini dapat diakses. Mengapa ini terjadi? Saya kurang paham, saya hanya melihat-lihat paket di Synaptic.
Memasang Bahasa Indonesia
BlankOn 9 Jahitan 1 sudah secara baku memasang Bahasa Indonesia. Namun, menu-menunya masih menggunakan bahasa Inggris. Setelah saya temui, ternyata locales masih belum ditetapkan ke Bahasa Indonesia. Cara memilih Bahasa Indonesia:
sudo dpkg-reconfigure locales
Lalu pilih Bahasa Indonesia, seperti pada Gambar 1. Saya hanya memilih UTF-8, enkoding huruf ISO-8859-1 sudah terlalu lama dan seharusnya sudah terkandung dalam UTF-8.
Setelah itu, komputer harus dinyalakan ulang. Menu-menu pun berubah menjadi Bahasa Indonesia.
Fakta membuktikan, bangsa yang menganggap tinggi bahasanya sendiri adalah bangsa yang maju. Hal ini karena bahasa adalah identitas negara. Namun, saya takkan memaksakan kepada Anda untuk tetap menggunakan bahasa Inggris. Saya bukan seorang chauvinis, tapi saya hanya sayang sama negara sendiri. 🙂
Mengubah Jam
Zona waktu yang diset oleh BlankOn adalah Eropa/London, namun saya tinggal di Asia/Jakarta. Seperti Galat #1310, panel Jam tidak bisa mengubah zona waktu. Cara barbar (atau elegan, sih, menurut saya — lebih heker, gitu, deh…) untuk mengubahnya:
sudo dpkg-reconfigure tzdata
Lalu di menu seperti Gambar 5:
- Pilih Asia
- Pilih Jakarta (atau kota lainnya tempat Anda tinggal)
Maka akan jam akan berubah menjadi UTC+7 (WIT/Western Indonesia Time — WIB). Nah, mungkin buat yang masih pakai Windoze, jamnya akan terbalik-balik. Hal ini karena BlankOn menyimpan jam UTC ke perangkat keras, sedangkan sistem operasi cabul itu menyimpan dengan waktu lokal. Jadinya, bakal berbeda 7 jam. Saran saya adalah Anda dapat membaca tulisan ini untuk set sendiri jalan keluarnya. Ada juga tulisan di Debian WIKI yang lebih heker.
Mengubah Avatar
Ah, saya lupa memberitahukan bahwa ikon avatar pengguna ketika baru dipasang adalah gambar rusak. Kebetulan, BlankOn 9 menggunakan GNOME 3, jadi saya harus mengubah Avatar. Caranya:
Lalu pilih Pengguna
Nah, di pengaturan Pengguna ini, ada beberapa hal yang bisa dipakai. Yang saya lakukan:
- Mengganti ikon dengan gambar pinguin. Caranya dengan klik pada ikon seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
- Mengganti nama dari username nama saya. Caranya dengan klik pada nama seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
Anda dapat bisa menetapkan untuk langsung login dan bahkan bisa lihat riwayat Anda. Fitur ini sangat berguna untuk bukti bila ada orang yang menggunakan laptop Anda dan menggunakannya untuk menulis twit aneh-aneh seperti “aku cinta kamu” kepada seorang korban yang tak berdosa. Tapi, sepertinya ada yang harus diset kalau mau lihat riwayat.
Ada banyak personalisasi yang perlu ditelaah lebih lanjut, tapi ini cukuplah mengingat waktu saya yang terbatas.
Menetapkan Peluncur
Semenjak Rote, BlankOn kehilangan peluncur. Tombol Meta (yang lambangnya Windoze) pun sudah tidak berfungsi. Tapi, saya masih ingat peluncur yang keren dulu sempat diperkenalkan. Langsung saja:
sudo apt-get install synapse
Maka peluncur itu akan dipasang.
Untuk mengakses Pengaturan, aktifkan Synapse. Pintasan bakunya adalah menggunakan kombinasi CTRL+SPASI. Lalu, klik tombol bulat pada pojok kanan atas seperti pada Gambar 6.