Saya bukannya tim PR-nya Valve. Tapi, niat mereka untuk serius masuk ke GNU/Linux membuat saya membuka akun di Steam. Saya bahkan membeli satu pak permainan.
Sambil menunggu Steam versi GNU/Linux, saya pun memasang versi Windoze di laptop. Baiknya Valve, mereka menyediakan sebuah halaman Wiki tentang cara memasang Steam di GNU/Linux.
Berikut perjalanan saya memasang Steam.
Memasang WINE
Sejujurnya, Steam saya sudah terpasang di GNU/Linux melalui 12.04 saya. Dia terpasang pada direktori “
~/.local/share/wineprefixes/steam
“. Saya belum sempat memasang ulang Steam.
Di Blankon 8 ada dua buah versi Wine, Wine 1.4.1-2 sebagai versi stabil dan versi 1.5.6-2 sebagai versi tidak stabil. Untuk kasus kali ini, saya lebih menyukai versi terbaru. Dengan versi ini, seharusnya banyak trik yang telah dipasang agar aplikasi dapat berjalan. Intinya, saya memasang:
$ sudo apt-get install wine-unstable
Aplikasi Pembantu
Ada dua aplikasi pembantu yang memasang paket-paket yang dibutuhkan agar Wine dapat menjalankan aplikasi dengan baik. Ada dua yang saya tahu:
PlayOnLinux menggunakan GUI sebagai latar. Ia memasang Wine versi tersendiri. Sedangkan winetricks merupakan sekumpulan skrip untuk memasang aplikasi-aplikasi populer. Rasanya menjadi peretas itu tidak enak bila memakai GUI. Jadi, saya memilihwinetricks.Cara pasang:
$ sudo apt-get install winetricks
Yak, begitu saja. Selanjutnya, mari kita memasang Steam
Pasang Steam
Yang membuat saya terkejut adalah ternyata cara pasangnya sangat gampang. Begitu gampangnya sehingga saya memanjangkan paragraf ini supaya tulisan ini tidak terlalu sedikit. Maaf, sebenarnya Anda tidak perlu membaca paragraf ini. 🙂
Cara pasang:
$ winetricks steam
Yak, cuma segitu saja dan nantinya Wine akan memasang tautan di laman depan.
Memindahkan Steamapps ke Partisi Terbesar
Jujur saja, masalah saya sebagai berikut:
$ df -h Sistem Berkas Besar Isi Sisa Isi% Dipasang di rootfs 5,0G 4,6G 485M 91% / udev 10M 0 10M 0% /dev tmpfs 202M 700K 201M 1% /run /dev/mapper/Linux_LVM-UbuntuLucid 5,0G 4,6G 485M 91% / tmpfs 5,0M 4,0K 5,0M 1% /run/lock tmpfs 404M 5,0M 399M 2% /run/shm /dev/mapper/Linux_LVM-Linux_Dokumen 43G 42G 276M 100% /home /dev/sda5 40G 37G 3,0G 93% /media/doCum3nt
Ruang partisi rumah saya sudah penuh. Untungnya, menurut WIKI, aplikasi-aplikasi Steam dapat dipindah ke partisi lain dan di GNU/Linux tinggal membuat sebuah tautan dari instalasi Steam ke partisi tersebut.
Singkat cerita, saya memindahkan “steamapps” ke partisi lain. Namanya memang agak 4lay, karena laptop ini pernah dipakai seseorang. Intinya, 1) buat direktori; 2) pindahkan steamapps ke sana; dan 3) profit! 🙂
Saya asumsikan bahwa partisi yang memiliki ruang cukup besar dipasang di “/media/doCum3nt”. Lalu, saya menggunakan winetricks memasang Steam di direktori rumah saya, “/home/jp”. Berikut caranya:
$ export STEAMAPPS_DIR="/media/doCum3nt/steamapps" $ export STEAMAPPS_WINE_DIR="/home/jp/.local/share/wineprefixes/steam/drive_c/Program Files/Steam/steamapps" $ mkdir $STEAMAPPS_DIR $ mv $STEAMAPPS_WINE_DIR/* $STEAMAPPS_DIR $ sudo mount -o bind $STEAMAPPS_DIR $STEAMAPPS_WINE_DIR
Ganti “$STEAMAPPS_DIR” dan “$STEAMAPPS_WINE_DIR” dengan lokasi yang ada pada komputer Anda. Saya menggunakan tautan keras, tapi bisa juga membuat tautan simbolik (tautan lunak/symlink).
Pengalaman Bermain
Steam mendeteksi kartu grafik yang dipakai. Namun, berhubung driver-nya versi GNU/Linux, dia memberikan peringatan.
Seperti Anda lihat, kartu grafis saya ternyata cuma bisa memainkan Half Life, Counter Strike, dan beberapa permainan kecil lainnya. Weleh, perlu segera memberi komputer baru. Yang pasti,driverBlankOn dapat memainkan permainan saya dengan baik.
Kudos buat pengembang BlankOn!