Tag Archives

2 Articles
Meretas Manokwari (True Hacking)

Meretas Manokwari (True Hacking)

Mari saya beri contoh mengenai penggunaan yang benar kata hacking. Bukan merebut hape teman lalu memasang status aneh. Bukan juga menjebol situs-situs dengan menggunakan skrip yang diunduh dari Internet. Melainkan, mempelajari sebuah sistem dan mengubah/memperbagusnya sesuai dengan kemauan kita. Contoh kasus desktop kita tercinta, BlankOn.

Anda mungkin narsis menghargai keberagaman yang sudah Tuhan berikan bagi kita dan terinspirasi untuk membuat komputer Anda berbeda. Tetapi, bagaimana mungkin, BlankOn tidak menyediakan konfigurasi tematik yang diberikan.

Sesuai FHS, biasanya aplikasi menaruh pustaka ke dalam direktori “/usr/lib”.  Setelah ditelaah lebih lanjut diketemukan sebagai berikut:

$ ls -al /usr/lib/manokwari/system/
total 963
drwxr-xr-x 2 root root    312 Nov 26 14:43 .
drwxr-xr-x 3 root root     72 Agu 29 22:52 ..
-rw-r--r-- 1 root root   2865 Nov 22 15:09 desktop.css
-rw-r--r-- 1 root root    586 Nov 22 15:09 desktop.html
-rw-r--r-- 1 root root   5252 Nov 22 15:09 desktop.js
-rw-r--r-- 1 root root 248235 Nov 22 15:09 jq.js
-rw-r--r-- 1 root root   2321 Nov 22 15:09 menu.html
-rw-r--r-- 1 root root  29523 Nov 22 15:09 menu.js
-rw-r--r-- 1 root root   5618 Nov 22 15:09 style.css
-rw-r--r-- 1 root root 661141 Nov 22 15:09 texture.jpg

Wow, ternyata mereka menggunakan HTML, Javascript, dan CSS. Dari hasil penelaahan diketemukan:

desktop.html
Blok-blok tampilan desktop
desktop.css
Konfigurasi tampilan.
menu.html
Blok-blok untuk menu.
menu.js
Skrip Javascript untuk animasi dan penempatan.
style.css
Tempat untuk mengubah-ubah tampilan.
jq.js
Pustaka JQuery.

Setelah dilihat lebih lanjut, Manokwari menggunakan CSS Animation dari Webkit. Dan memang kalau dilihat dari paket-paket yang dibutuhkan oleh Manokwari, Manokwari menggunakan Webkit. Jadi, kita bisa menggunakan CSS3 khusus untuk Webkit dalam mewarnai Manokwari.

Hei, am I talking to a noob or a real hacker? Sorry, I’m spoiling things up for you.

Demi menghargai kalian, saya tidak membahas lebih lanjut. Tetapi maaf, saya hendak memberi contoh untuk perubahan yang dapat dilakukan.

Mengganti Latar Menu

Saya mengunduh sebuah latar belakang dari bgrepeat.com. Lalu saya taruh di direktori Manokwari.

$ sudo mv /tmp/128-129.jpg /usr/lib/manokwari/system/texture.jpg

Ya, saya memang jantan, langsung tindih saja. No turning back, u scared?

Buka berkas style.css, lalu tambah pada elemen “.ui-page” kalimat ini:

background-repeat: repeat;

Setelah “background: url(texture.jpg);” juga tak apa. Nyalakan ulang manokwari:

$ killall manokwari

Tunggu beberapa saat sampai Manokwari berubah menjadi:

Menu Manokwari Berubah

Menu Manokwari Berubah

Kesimpulan

Maaf bila saya sudah spoiler satu hal yang bisa dilakukan, ha… ha… ha….

Masih banyak, kok, yang bisa Anda lakukan. Silakan gunakan kekuatan kreatif Anda. Kalau sudah, ayo coba berbagi dengan mengompres isi direktori “/usr/lib/manokwari/system” ke sebuah tempat dan tinggalkan pesan di bawah sini. Contohnya manokwari-jp.tar.bz2 yang telah saya ubah sedikit.

Baru saja saya memperbaharui BlankOn saya dan ternyata ada Manokwari versi baru. Gagal untuk membuat tutorial yang lain, ha… ha… ha….

So, if you are real hacker, go and start hack Manokwari theme. Do it before BlankOn devs making things dull and uninteresting with a theme manager nor Manokwari IDE. 🙂

NB:

Ayolah, gunakan pengetahuanmu untuk hal yang positif. Jangan cuma menghancurkan saja.

BlankOn 8 Pasca Debootstrap
Menu Manokwari berubah! :)

BlankOn 8 Pasca Debootstrap

Yak, setelah selesai memasang BlankOn 8 pada laptop saya, saya pertama-tama kagum. Namun, seperti saya bilang, ternyata ada beberapa hal yang perlu dipermak agar memenuhi kebutuhan saya.

Manokwari Tanpa

Entah mungkin paket “blankon-desktop” tidak lengkap, atau ada paket meta lain yang seharusnya dipasang, BlankOn saya ada beberapa kekurangan.

Manokwari Tanpa Konfigurator Dasar

Saya bingung dengan BlankOn Tweak. Saya cuma ingin mengubah tematik, huruf, dan jumlah Ruang kerja Metacity. Ya, sudah, saya coba untuk memasang perkakas yang sudah saya ketahui.

Untuk konfigurator Gnome3, Gnome Tweak Tool jawaban. Untuk konfigurator tematik yang agak baik, gunakan “lxappearance”. Untuk semacam Regedit, saya menggunakan GConf Editor.

$ sudo apt-get install gnome-tweak-tool lxappearance gconf-editor

Yak, itu sudah cukup.

Manokwari Tanpa Peluncur Aplikasi

Saya mendapati bahwa Manokwari tidak memiliki peluncur aplikasi (ALT+F2 atau META+R). Ya, ampun, mana pintasan global (global binding) tidak berfungsi pula. Saya terbiasa memakai papan ketik dan absennya pintasan global amat mengganggu.

Untungnya, Pattimura telah membuat saya tergila-gila dengan Synapse. Itu, loh, peluncur aplikasi yang kontekstual yang bikin tambah malas pindah ke Windoze. Ya, sudah, saya pun memasang itu:

$ sudo apt-get install synapse

Jadi, deh:

Synapse terpasang di Manokwari

Synapse terpasang di Manokwari. Tematik Virgillio

Gatal Ganti Tematik Menu Manokwari

Saya gatal mendengar bahwa Manokwari terdiri dari HTML5. Dan ternyata, benar! Menu itu disusun berdasarkan CSS. Serunya, seperti kecurigaan saya, Manokwari memasang sebuah gambar sebagai latar.

Berkas-berkas Manokwari ada di direktori

 /usr/lib/manokwari/system/

Yeah! Berkasnya cukup sederhana. Namun, sayang seribu sayang, saya sedang mencetak kartu mahasiswa baru, jadi saya belum bisa berbuat macam-macam. Jangankan ngoprek, tidur pun kurang.

Ahem, kembali dari curcol tidak jelas. Saya pun sekedar iseng dapat gambar bagus dari blog Kepak Garuda. Bermodalkan GIMP dan perkakas cap yang dimilikinya, beserta beberapa hal yang lain, jadilah gambar ini:

texture.jpg

texture.jpg silakan ikuti tautan untuk mengunduh yang asli.

Gambar itu kemudian ditimpa ke gambar asli menu Manokwari. Anggap bahwa gambar hasil suntingan ditaruh di “/tmp”. Maka caranya:

$ cd /usr/lib/manokwari/system/
$ sudo mv texture.jpg texture.jpg.orig
$ sudo mv /tmp/texture.jpg .

Setelah ditaruh gambarnya, muat ulang Manokwari. Dari referensi di Internet, sepertinya kita harus keluar lalu masuk kembali. Saya termasuk orang yang malas menunggu, jadi saya coba ingat dari kepala dan menemukan dalam ingatan bahwa desktop manager dijalankan oleh gnome-session. Jadi, kalau proses Manokwari dibunuh, dia pasti dibangkitkan kembali.

$ killall manokwari

Dan, menu pun berubah menjadi:

Menu Manokwari

Menu Manokwari berubah! 🙂

Memasang dan Membuang Aplikasi

Menurut saya, Totem itu aplikasi paling menyusahkan. Kodek banyak yang tidak terpasang dan sulit sekali untuk mengonfigurasi karena pengembang GNOME menganggap bahwa kita orang idiot yang tidak perlu opsi-opsi yang lengkap.

Yang kedua, saya sebenarnya menyukai Audacious. Namun, entah sejak versi berapa, Audacious tidak lagi bisa memainkan Musepack. Galat di FFAudio bla… bla… bla…. Dengan berat hati, saya berpindah ke lain hati.

Untuk menggantikan Totem, saya memilih VLC. Untuk menggantikan Audacious, saya menggunakan Clementine.

$ sudo apt-get remove totem audacious
$ sudo apt-get install vlc clementine

Untuk acara bakar-bakar CD, saya memasang “sound-juicer”. Lalu, untuk menjalankan Steam, seperti biasa saya memasang Wine. Saya masih menunggu versi GNU/Linux yang katanya akan segera keluar. Berhubung saya sudah beli beberapa permainan.

$ sudo apt-get install wine sound-juicer

Kesimpulan

Aduh sudah malam dan saya sudah tidak kuat. Nanti lagi saya coba ubek-ubek lagi Manokwari. Aplikasi ini sangat menarik.

Bangsa ini membanggakan karena memiliki pengembang-pengembang BlankOn dan Manokwari. Merdeka!