Tulisan ini varian dari tulisan saya sebelumnya. Sesuai keinginan saya kalau saya sedang tidak bermain DoTA 2, saya mau mengoprek versi distro lain. Siapa tahu ada yang kesulitan.
Menyiapkan Penggerak
Saya menggunakan perangkat adapter WIFI USB LinkSys WUSB54GC.
$ lsusb Bus 001 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub Bus 002 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub Bus 001 Device 002: ID 13b1:0020 Linksys WUSB54GC v1 802.11g Adapter [Ralink RT73] Bus 002 Device 002: ID 80ee:0021 VirtualBox USB Tablet
Menurut WIKI Debian, saya harus menambahkan cabang non-free. Maafkan saya, Mbah Stallman. Saya harus mengubah /etc/apt/sources.list
menjadi:
deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ wheezy main contrib non-free deb-src http://kambing.ui.ac.id/debian/ wheezy main contrib non-free deb http://kambing.ui.ac.id/debian-security/ wheezy/updates main contrib non-free deb-src http://kambing.ui.ac.id/debian-security/ wheezy/updates main contrib non-free
Ya, intinya, saya menambahkan kata non-free
di belakang setiap baris penyedia repositori. Adapter WIFI saya membutuhkan binari firmware yang tidak tersedia kode sumbernya. Ya, nasib…
sudo apt-get update
Pasang binari firmware yang dibutuhkan:
sudo apt-get install firmware-ralink
Selanjutnya memasang perkakas yang dibutuhkan.
Jaringan
Yang pertama kita akan memasang dahulu firewall, baru perkakas yang lain. Ingat! Firewall harus dijalankan pertama kali sebelum sebuah antarmuka jaringan berjalan.
Memasang iptables
Cara pasangnya biasa, tapi saya menambahkan satu paket lagi. Paket iptables-persistent
membuat aturan IPTables yang ada tersimpan permanen. Sehingga, aturan tersebut akan dimuat kembali saat Debian dijalankan ulang.
sudo apt-get install iptables iptables-persistent
Kalau ditanyakan apakah mau menyimpan aturan IPv4 dan IPv6, jawab saja “YES”.
Aktifkan penerusan IPv4.
sudo sysctl -w net.ipv4.ip_forward=1 echo "net.ipv4.ip_forward = 1" | sudo tee -a /etc/sysctl.d/99-sysctl.conf
Baris pertama adalah cara yang dianjurkan untuk langsung mengaktifkan sebuah parameter di kernel. Baris kedua untuk menyimpan konfigurasi itu secara permanen.
Selanjutnya, aktifkan IP Masquerade pada eth0
untuk membuat NAT.
sudo iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
Selanjutnya mengonfigurasi antarmuka jaringan
Antarmuka Jaringan
Sejujurnya, karena kita baru memasang firmware, kemungkinan kita harus menyalakan ulang Debian kita. Sebelum itu, siapkan konfigurasi jaringan untuk antarmuka nirkabel kita.
allow-hotplug wlan0 iface wlan0 inet static address 10.10.0.1 netmask 255.255.255.0
Setelah beberapa baris ini ditambahkan, selanjutnya memasang perkakas-perkakas yang diperlukan
Perkakas
Seperti artikel sebelumnya, kita akan memasang isc-dhcp-server
dan hostapd
.
Memasang isc-dhcp-server
Pasang isc-dhcp-server
.
sudo apt-get install isc-dhcp-server
Buat aturannya seperti pada artikel sebelum ini.
ddns-update-style none; log-facility local7; subnet 10.10.0.0 netmask 255.255.255.0 { range 10.10.0.2 10.10.0.32; option domain-name-servers 8.8.8.8; option routers 10.10.0.1; }
Selanjutnya memasang aplikasi pengautentikasi jaringan WIFI.
Memasang hostapd
Pasang hostapd
.
sudo apt-get install hostapd
Buat konfigurasi /etc/hostapd/hostapd.conf
interface=wlan0 driver=nl80211 ssid=AP Lo Nyambung2 hw_mode=g ieee80211d=1 country_code=ID ### 802.11d harus ada kode negara channel=3 ### Channel 3 wmm_enabled=1 ### QoS macaddr_acl=0 auth_algs=1 ignore_broadcast_ssid=0 wpa=2 wpa_passphrase=s4nD1Al4yFtW wpa_key_mgmt=WPA-PSK wpa_pairwise=TKIP rsn_pairwise=CCMP
Perhatikan bahwa baris ieee80211h = 1
tidak ada. Aplikasi hostapd
pada Debian belum mendukung itu sepertinya.
Terakhir
Muat ulang sistem operasi Debian. Seharusnya kalau tidak ada halangan mau pun rintangan, semua akan terkonfigurasi secara otomatis. Gambar ada di artike sebelumnya.