Setelah ditinggal pergi Sabtu-Minggu, akhirnya Gentoo 64bit telah selesai memasang KDE4.4. Perjalanan terganggu ketika saya gagal masuk ke dalam sistem. Setelah berguru kepada Mbah Gugel dan bersemedi berjam-jam, akhirnya saya putuskan bahwa masalahnya ada pada perangkat keras, Acer Aspire. Sebelum Anda menuduh Acer jelek, saya perlu kemukakan bahwa komputer yang saya gunakan adalah sebuah PC bermerek yang sudah dimodifikasi. Saya hapus instalasi Windows Vista Premium (asli, karena bermerk). Omong-omong, bisakah di Indonesia kita minta refund untuk sistem operasi mahal itu?
Saya memasang sendiri 2 GB memori (bakunya 1 GB). Lalu, saya memasang kartu pengendali SCSI. Nah, ternyata, kartu pengendali inilah yang menyebabkan komputer ini gagal memuat Gentoo yang terpasang pada SATA. Anehnya, BIOS hanya mengenali SCSI saja. Akhirnya demi Gentoo, saya mencopot SCSI saya. Sebuah keputusan berat, namun cukup berarti. Akhirnya saya bisa memuat Gentoo. Mungkin saya perlu menambal BIOS dengan firmware yang baru. Beberapa modifikasi saya buat pada berkas
/etc/make.confuntuk dapat mengompilasi secara optimal.
# Konfigurasi kompilasi
Saya mengubah kompilasi saya dengan menambahkan perintah sebagai berikut:
CFLAGS="-O2 -pipe -march=core2 -mtune=native -msse4.1"
Sebenarnya bisa saja ditambahkan "
-fomit-frame-pointer" untuk membuang simbol-simbol debug. Tapi, saya rasa ini cukup aman untuk konfigurasi saya (CPU Core2 Duo E7400)
# Pemasangan Sun JDK
Pemasangan SUN Oracle JDK cukup rumit. Ternyata, kita harus menambah variabel berikut pada berkas
/etc/make.confatau pada berkas
/etc/portage/package.license, yaitu:
ACCEPT_LICENSE="dlj-1.1"
sun-jdk.