Melihat Indonesia bisa melihat Jakarta. Jakarta beres dalam masalah kesehatan, perumahan dan transportasi, maka tempat lain di Indonesia akan mengikuti. Berbicara Kesehatan, pertama adalah akses menuju sarana pelayanan kesehatan, dan sudah seharusnya masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gratis minimal kriteria pelayan kelas tiga (standar layak) di setiap rumah sakit yang ada di Jakarta. Rumah sakit, sebagai bagian dari CSR harus mendukung program Jakarta Sehat yang juga menjadi bagian program Departemen Kesehatan RI. Apalagi RS sudah berdiri lama di Jakarta dan ada Sponsor dari pabrik obat dan peralatan kesehatan.   Hasil yang menarik dari KJS Jakarta adalah data warga Jakarta yang selama ini sakit dan diam dirumah, ini juga bagian keuntungan bagi para dokter di Indonesia akan memiliki data kondisi penyakit-2 yang ada di Jakarta dan antispasi kedepan karena konsepnya bukan lagi kuratif tetapi preventif. Dari konteks ilmu geografis lokasi tempat tinggal penduduk dan penyakit dapat dipetakan dan dianalisis korelasinya dengan kondisi lingkungan tempat mereka tinggal, dan tempat mereka beraktifitas/bekerja.  Kedua adalah konteks kesehatan adalah menata ulang kondisi sampah yang ada di Jakarta dalam rencana nantinya penataan perumahan dan pasar-2 yang ada di Jakarta sebagai penyumbang sampah terbesar (sampah rumah tangga dan pasar). Ide rumah susun murah dan gratis (harusnya bisa) bagai warga yang tinggal di tempat2 yang tidak semestinya menjadi suatu tantanagn tersendiri di Jakarta dalam mewujudkan amanat UUD bahwa fakir miskin menjadi tanggung jawab negara yang diwakili Jakarta. Pendataan secara spasial dimana yang tidak layak huni dan rencana dibanguan rumah susun/dempet menjadi masukan bagi pembenahan tata ruang dan perencanaan wilayah kota Jakarta. Jika sudah terpetakan dengan baik maka desain konektifitas antara perumahan dan tempat kerja para warga rumah susun menjadikan penempatan sarana transportasi yang  baik dan layak bisa direalisasikan sejalan dengan penataan rumah, sampah dan akses kesehatan. Itu semua harus ada kesepahaman antara penduduk dan pemerintah, serta didukung oleh swasta sebagai bagian dari CSR yang  berjalan seterusnya. Semoga berhasil seluruh warga Jakarta